17. if autumn was a person, it must be rue

152 44 27
                                    

Ellena mengulum bibirnya senang, bahagia, ketika matanya terbuka di pagi hari dan ia mendapati siapa yang berbaring di sampingnya saat ini. Kakinya bergerak mengentak-entak kasur saking senangnya mengetahui dalam posisi apa ia terbangun. Meski pria itu tidak mendekapnya, tapi Elle seperti mendapat jackpot karena berhasil memeluknya erat. Tangannya melingkar dari dada ke belakang leher, tubuh mereka tak berjarak sama sekali, semalaman, batin Ellena senang.

"Sudah bangun?"

Gadis itu langsung menghentikan seluruh pawai kegembiraan yang terjadi di seluruh sel tubuhnya. "Shit." Dia lupa vampir tidak tidur. "Good morning. Maaf, ini pertama kalinya seseorang berada di ranjangku, bersamaku, orang yang kusukai, dan aku memeluk tubuhnya," ucapnya, benar-benar tak punya malu.

Rasanya Yoongi tak ingin pergi darisini. "Aku kedinginan semalam."

"Memangnya vampir bisa kedinginan? Bukannya itu memang suhu tubuhmu?"

Bahunya mengedik. "Tidak, sih. Aku cuma membuat diriku sendiri merasa kedinginan lalu mendekatimu yang katanya panas. Benar, jadi hangat."

"Yoongi Finn, kau—jangan menggodaku!!!" Gadis itu mengentak-entak kasurnya lagi dengan lebih kuat.

Pria itu tertawa terbahak-bahak. "Hentikan, kau bisa hancurkan ranjangmu."

Gadis itu meredakan kegilaannya. Bergerak bangkit sedikit dalam posisinya yang sudah tengkurap sebelumnya, menyangga tubuh dengan siku lalu menatap pria di sampingnya yang sangat... tampan. Dengan matanya yang mungil tapi tajam, manik merahnya, bibirnya yang berwarna pink alami, dan rambut panjangnya yang acak-acakan. "Jangan bergerak, ya?" bisiknya.

"Kenapa—"

Cup!

Yoongi menjilat bibirnya lalu menahan senyum. "Elle—"

Cup! Cup! Cup cup cup!

Yoongi bergerak cepat memutar gadis itu menjadi yang di bawah. Tiba-tiba sudah mengukung tubuh yang sebenarnya begitu rapuh, yang ia sentuh tak menggunakan kekuatan normal dalam dunianya yang berbeda, tak ada setengah yang ia gunakan, perlahan, lembut sekali.

"Mau kuajari cara ciuman sekarang?"

"Ya!"

Pria itu menarik dua sudut bibirnya ke atas, tertawa, tulus sekali, jarang sekali ia melakukannya. Tangannya bergerak menyapu pipi sang puan yang merah. "Aku ingin menciummu sebelum musim berakhir, kau cantik sekali bersama musim gugur, Ellena. If autumn was a person, it must be you, Ellena Rue Everee."

~❉~

Yoongi lagi yang terlambat datang. Tapi setidaknya dia ingat untuk datang meski Seokjin bisa mengendus lagi-lagi bau manusia yang sama yang habis ditemuinya.

"Hari ini kita ke Galbraith, Luca setuju mengajari cara melawan serigala secara langsung menurut pengalamannya."

"Berapa hari?" tanya Hoseok, yang sudah terpancar sinyal bahagianya karena akan bertemu dengan anak perempuan Luca.

Seokjin mengedikkan bahu. "Sampai jika kalian merasa sudah puas dan siap."

Yoongi yang tak menyukai idenya sekarang. Tak ada yang tahu seberapa lama itu akan berlangsung, menyita waktunya dari kebahagiaan.

Mereka mulai berangkat satu persatu, dengan berlari tentu saja, cuma 60 mil. Tapi kemudian,

"Finn?"

Kepalanya menoleh, tidak jadi berlari ketika Anne menghentikannya. "Ya?"

Lalu kekasih Seokjin yang baru 2 tahun bergabung dengan Hunt itu menunjuk rambutnya kemudian bibirnya sendiri. "S-sorry, rambutmu sedikit berantakan, dan bibirmu bengkak. Kau baik-baik saja?"

HuntevereeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu