4. now it's getting more fun in everee

182 58 31
                                    

Ellena merasakan nyawanya tertinggal di atas pohon ketika lengannya ditarik, dikalungkan di leher pria pucat dan dingin itu yang tiba-tiba lompat menukik ke bawah tanpa diberikan aba-aba mereka akan melayang di udara khas kehidupan vampirnya.

Taehyung tak pernah menunjukkan padanya tentang ini, katanya, "Aku tidak diizinkan Seokjin membahayakanmu lagi."

Oh, ya, benar sekali, Hunt yang satu ini mungkin memang tak lelah-lelah meminta izin itu makanya Ellena saat ini dengan mata terbukanya merasakan perutnya hampir meledak. Turun dari pohon tanpa tali pengaman dan ketika sudah menapak di tanah—secara harfiah bukan kakinya sendiri melainkan Yoongi—dia rasakan kelopaknya refleks terpejam karena tak bisa menangkap pergerakan di sekitarnya. Yoongi membawanya melesat lari entah kemana arah tujuannya. Ellena hanya meringkuk di punggung vampir itu seperti bayi koala penakut.

Dia baru menyadari kalau ini bukan kali pertama ditunjukkan kehidupan vampir seperti pertanyaan Yoongi sebelumnya di atas pohon tadi. Meski bukan Taehyung yang menunjukkan, tapi teman vampir pertamanya adalah memang Jungkook Hunt. Iya, Ellena ingat dia pernah berada di gendongan Jungkook kecil dan mereka berlarian bermain di hutan. Tapi ingatannya samar.

"Kau benar-benar sangat merepotkan," geram Yoongi. Tertatih-tatih dia menaiki bukit mencari dimana darah itu berada dengan wangi semerbak anyir di punggungnya sendiri. Belum lagi masih membagi tugasnya untuk memanipulasi perasaan sang Everee supaya dia tidak mati ketakutan. "Sebaiknya kau jaga darahmu tetap mengalir sampai aku yang menghabiskan semuanya suatu hari nanti!"

Ellena ingin melayangkan protes keras. "Bukannya kau yang mengajakku sampai kesini—"

Rroaaarrhhhh

Rasanya seperti berada di negeri dongeng yang menyeramkan, Ellena melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana seekor singa besar yang sedang ingin menerkam seekor kijang diterkam oleh makhluk dingin itu.

Mereka berkelahi, seperti aksi bunuh diri jika pria itu adalah seorang manusia biasa karena melompat begitu saja ke tengah medan perang seekor hewan buas. Oh, Yoongi lebih buas ternyata. Dia menghindari liukan mematikan singa jantan tersebut dan gesit gerakan cakarnya mengayun sebelum melancarkan serangan pada target leher singa tersebut. Mencekik dengan kalungan lengan kerasnya, menarik kepala singa itu seolah cuma seekor kucing berwarna oranye sebelum dia tenggelamkan taringnya dalam nadi berdetak tersebut.

Ellena memejamkan matanya. Menyeret tubuhnya yang mungil bersembunyi di balik pohon besar tempat sebelumnya ia dihempaskan oleh vampir yang lapar.

Suaranya. Suara auman kesakitan singa jantan itu serta isapan darah tiap tarikannya. Ellena menutup masing-masing telinga dengan kedua tangannya.

Keberaniannya hilang. Ellena yakin dalam salah satu tumpukan kotak memori ingatannya, pernah ada seorang gadis pemberani yang membantu seorang vampir kecil yang sedang dalam bahaya.

Cuma tersisa ketakutan dan trauma dalam beberapa bagian sel ingatannya.

Kembali pada Yoongi yang selesai menikmati santapan. Menghilangkan jejak dua tusukan taring di leher binatang buas itu dengan koyakan di kulit, lalu kepalanya mengadah setelah membersihkan tangannya dari darah di kulit singa tak bernyawa itu. Mencari sang Everee yang entah dia turunkan dimana sebelumnya. Celingukan dia, membawa tubuhnya berputar di satu titik untuk melihat satu persatu pohon yang mungkin menyembunyikan tubuh mungilnya.

"Keluar, pemberani, kau bersembunyi dengan sangat baik. Aku sudah kenyang, jangan khawatir, pun darahmu tidak akan enak rasanya aku yakin."

Elle berhenti menggigit bibir dalamnya menyadari semuanya sudah selesai, rasakan anyir menguar di rongga mulut dan saat itu pula sebuah bayangan tubuh menjulang di depannya muncul. Kepalanya menoleh takut-takut ke belakang.

HuntevereeWhere stories live. Discover now