18. about the future that no one can potray

95 41 19
                                    

Haii Lyoo back with Hunteveree ♡ !! Menghilang seminggu lebih ya ㅋㅋㅋ akhirnya bisa update lagi

Jangan lupa vote dan komen ^^ happy reading ♡

Hoseok sedang bercumbu dengan Elodie di balik sebuah batu besar ketika Namjoon memanggilnya untuk berkumpul bersama Hunt

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hoseok sedang bercumbu dengan Elodie di balik sebuah batu besar ketika Namjoon memanggilnya untuk berkumpul bersama Hunt. Katanya, "Seokjin minta Jimin untuk melihat masa depan. Mau ikut? Siapa tahu kau berkesempatan untuk mati dan lebih cepat menemukan cara untuk melindungimu."

Namjoon tahu bocah itu tak akan ikut makanya ia bicara sedikit kasar. Elodie jelas tak suka dengan ucapannya, tapi perempuan anak Luca itu tetap mengkhawatirkan keselamatan kekasihnya, jadi meminta Hoseok untuk pergi dan bergabung bersama saudara-saudaranya dengan pesan, "Katakan sejujur-jujurnya bila memang ada kemungkinan kau akan mati."

Jadi Hoseok pergi ke rumah yang disewakan Luca tak jauh dari rumahnya untuk tempat Hunt tinggal sementara. Sudah 4 hari mereka disana, tak berhenti berlatih dan kini Seokjin menyetujui rencana Namjoon untuk meminta Jimin melihat masa depan. Biasanya berhenti ketika Jimin mengatakan jika masih banyak penglihatan karena keputusan mereka belum ditetapkan, tapi perang tinggal sebentar lagi, beberapa penglihatan pasti mulai tersingkir dan menyisakan beberapa hasil dari keputusan strategi perang dan latihan mereka beberapa minggu ini.

"Gunakan waktumu sebanyak-banyaknya untuk melihat semuanya, Jimin."

Kemudian Jimin mulai memejamkan matanya dan mulai memfokuskan pada beberapa hal, melompati tanggal demi tanggal, mencari apa yang ia ingin lihat di dalam kepalanya. Sampai akhirnya ia membuka satu kotak berisi kejadian-kejadian malam bersama Avalons.

"Masih ada banyak, tapi tak sebanyak beberapa minggu sebelum ini," gumamnya, masih melakukan proses itu.

"Tidak perlu terburu-buru. Fokus."

Kesembilannya duduk di meja bentuk bundar, cuma menunggu sambil menatap Jimin dan Seokjin, dan lainnya secara bergantian. Jimin hanya menampilkan dua raut wajah, khawatir dan takut.

"Hyung, aku tidak bisa—" genggamannya di tangan Seokjin mengerat. Bukan hal yang mudah untuk melihat kejadian mengerikan itu, berulang-ulang.

"Fokus pada akhir perang, Jimin, lalu mundur sedikit untuk melihat apa yang terjadi. Tidak semuanya kau harus lihat."

Madeline mendekati Taehyung, memeluk lengannya dengan perasaan khawatir dan takut yang sama, tentang apa yang ada di penglihatan Jimin, ia tak bisa membayangkan jika ada nama salah satu Hunt yang disebut dengan susulan kabar tak baik.

Di menit kelima Yoongi akhirnya menggunakan kekuatannya untuk menyalurkan rasa tenang. Itu cukup membantu Jimin karena keningnya tak lagi mengerut dalam dan raut wajahnya tak lagi menunjukkan seperti dia melihat kiamat mengerikan.

"Seperti apa kemenangan?" Jimin bertanya di menit ke-13 ia sudah memejamkan matanya. Sebenarnya Seokjin sudah mengatakannya sejak awal, tapi dia butuh validasi sekali lagi karena sudah melihat beberapa penglihatan yang tak selaras dengan pemahamannya.

HuntevereeWhere stories live. Discover now