🔞ᴷ》22. the cows eat the grass so well

416 39 36
                                    

Ellena tidak tahu mengapa dia malah menawari hal yang akan membuatnya kesulitan sendiri. Belum sembuh perih di selangkangannya akibat bermain dua malam, ia malah menggoda pria itu bermain di toilet pesawat.

Baru sampai di Edinburgh juga pukul 9 malam waktu setempat, cuacanya tak begitu bagus karena hujan turun deras sekali diluar. Taksi yang membawa mereka langsung menuju Marchmont, tempat Elle akan tinggal sejak gadis itu kehabisan asrama.

Selangkah membuka pintu kamar dan mereka sudah hampir merusaknya karena keduanya tak menggunakan mata saat masuk ke dalam.

"Mmhhhh, Finn... mmghh..."

Brak!

Pintunya ditutup menggunakan kaki oleh Yoongi, maaf, tangannya sibuk melucuti satu persatu pakaian puannya dan pakaiannya sendiri. Ia sudah menahannya berjam-jam selama di pesawat sejak cuma bisa melakukannya satu kali karena takut ketahuan dan mendapat teguran, Ellena juga tak membantunya untuk tenang karena seperti jiwa yang tertukar, gadis itu terus menggoda Yoongi untuk menyentuhnya. Berapa banyak yang kekuatannya harus ia keluarkan untuk orang-orang di dalam pesawat itu mengabaikan apa yang mereka lakukan di kursi. Pokoknya Yoongi tak bisa menjelaskan kekacauan itu.

"You'll get what you need, my Lady." Yoongi mendudukkan gadis itu di meja. "Bersyukur petir menyamarkan desahanmu. Kau tak akan kulepaskan malam ini, Ellena."

Jadi ketika akhirnya sudah kembali berdua saja, Yoongi memberikan hukuman kepada Ellena yang sudah sengaja memberikan neraka selama penerbangan mereka sebelumnya.

- K A R Y A K A R S A -

Kini ia terbangun sendirian di flat, terbungkus selimut dengan kondisi paling kacau. Kelelahan, jetlag, dan nyeri semua tubuhnya terutama perih di bagian pusat bawahnya sana. Gadis itu memaksa dirinya untuk bergerak. Ia membebat tubuh polosnya dengan seprai putih dari ranjang yang hampir hancur karena permainan mereka semalaman kemarin. Melangkah dengan perlahan-lahan pergi ke kamar mandi dan untuk pertama kalinya ia baru bertemu dengan cermin, melihat bagaimana penampilannya pagi ini ternyata memang tak cukup untuk dikatakan baik.

Gadis itu dengan mudah menemukan bibirnya bengkak, berdarah sedikit tapi sudah mengering; mengintip dari garis rahang, ke jenjang leher, dan sedikit di bawah tulang selangka sampai dadanya penuh cupangan ungu; lalu payudaranya, entah bekas jejak apa saja disana mungkin telapak tangan pria itu yang meremat sampai sebegini merah, di pinggulnya, di leher belakang, di lengan, di pergelangan tangan, di selangkangan, dan di kakinya. Itu mungkin memang kekuatan pria itu yang berbeda dari manusia, bukannya karena bermain terlalu kasar.

Elle tak menyesal, sungguh, mendengar peringatan Madeline dan bagaimana Yoongi menolak ajakannya selama ini tak membuat dirinya berada di ujung jalan penyesalan. Elle cuma terkejut sedikit saja kalau itu peringatan itu benar adanya; vampir tidak pernah lelah dan puas. Gadis itu menyadari seberapa rapuh dan lemah dirinya dibanding makhluk-makhluk itu selama berendam di bathtub.

"Ellena?"

Ellena terkesiap. Tidak tahu sejak kapan dirinya tertidur di bathtub dan terkejut ketika seseorang memanggil namanya dari jarak begitu dekat. "Yoongi?"

Pria itu merunduk lalu mengecup puncak kepala Elle dan keningnya dengan lembut. "Hari ini terlalu cerah untuk bunuh diri, Sayang."

Gadis itu terkekeh lalu menggelengkan kepalanya. Ia membenarkan duduk, menekuk lalu memeluk lutut, sementara tangan Yoongi ikut masuk ke air untuk melepas bolongan bathtub supaya airnya habis keluar. "Aku cuma sedikit pusing karena jetlag. Kau darimana saja?"

HuntevereeWhere stories live. Discover now