26. Ruang Putus Asa

1.7K 187 10
                                    

Sebelum baca part ini, aku mau ingetin untuk selalu vote cerita ini disetiap partnya dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya di setiap paragraf. Supaya aku bisa lebih semangat lagi untuk update ke part selanjutnya!!!

Kalian juga bisa follow wattpad aku dan juga meramaikan Tiktok aku yaitu (rumahsinggah_ dan haniioktav24) lalu Instagram aku yaitu (hanii.oktav dan wattpad_haniioktav24). Selamat membaca kesayangan aku.

*******

Kami telah menyimpan resume anda di database dan akan memberitahu Anda apabila tersedia posisi yang tepat di perusahaan kami ke depan. Kami mohon maaf atas keputusan ini. Sekali lagi, terima kasih sudah menyempatkan diri untuk melamar keperusahan kami. Semoga perusahaan lain bisa menempatkan anda sesuai dengan keahlian anda.

Hormat kami,

Agus.

Johan membaca sekali lagi paragraf terakhir dari balasan pesan perusahaan yang dia lamar. Johan tidak tahu, ini sudah penolakan yang berapa kali dia terima di bulan ini. Rasanya sedikit mengecewakan, sebab perusahan yang baru saja menolaknya ialah salah satu perusahaan yang dia inginkan bisa bekerja disana. Johan tidak menyangka bahwa mencari pekerjaan sesulit ini jika kita tidak memiliki relasi yang cukup.

Untuk beberapa kesempatan, Johan memang ahli dalam beberapa bidang. Laki-laki itu pandai dalam memperbaiki mesin, listrik atau beberapa barang elektonik yang rusak dirumah. Dia juga memiliki personality yang bagus dan bertanggung jawab. Walau di beberapa kesempatan dia juga sering jahil untuk mencairkan suasana.

Sesaat setelah Johan membaca pesan balasan penolakan lamaran kerjanya. Membuat Mahen menyadari bahwa ada yang tidak beres yang baru saja terjadi. Melihat perubahan raut wajah Johan yang sedikit sendu dan beberapa kali menghembuskan napasnya.

"Kira-kira Bunda sama Bapak kecewa nggak ya, di umur gua yang sudah cukup ini, masih belum dapet pekerjaan?" tanya Johan, pandangannya tiba-tiba dipenuhi kekosongan. Namun di dalam kekosongan itu kepalanya terasa ingin pecah, tanpa tahu bagaimana lagi untuk mencari jalan keluar dari keresahannya ini.

Di sampingnya, Mahen mengetahui bahwa permasalahan adiknya kali ini ialah tentang pekerjaan. Mahen mengetahui, jika Johan sudah mengirim beberapa surat lamaran pekerjaan di bulan ini ke berbagai perusahaan. Meski kadang Johan kelakuan jahil dan tidak bisa diam sebelas dua belas dengan Hairis, bahkan selain Cessa yang jarang sekali menangis, Johan juga seperti itu. Seolah, menangis adalah hal tersulit yang bisa dia lakukan.

Sejenak Mahen menarik napas rendah, "Ada apa?" tanya Mahen, yang langsung di balas gelengan kepala oleh yang ditanya.

"Nggak apa-apa, gua tanya aja."

"Di tolak lagi?"

Johan yang ditanyapun mengangguk, "Belum rezeki, kayaknya emang Allah ngizinin gua buat buka kedai kopi dulu, ketimbang gua kerja di perusahaan," jawab Johan sambil sedikit tertawa,siapa sangka dia tertawa sambil menertawakan dirinya sendiri. Kadang-kadang kita membuat kekecewaan kita sendiri melalui harapan.

Johan mengaduk es kopinya dengan sedotan stainless yang tadi sempat dia buat, dia mengaduk dengan tatapan kosong yang sesekali menyeringai. Menahan rasa sakit bersamaan dengan perasaan kecewanya. Apa yang salah dengan dirinya sampai tidak ada satupun perusahaan yang harap-harap mengasihani dirinya.

Seperti yang kita ketahui, perihal waktu tidak bisa di tawar lagi. Sekeras apapun kita memohon dan berusaha kepada Tuhan untuk mengabulkan ke inginan kita. Kalau belum waktunya, hal itu sangatlah mustahil. Waktu terus berjalan dan kita pun dituntut untuk terus produktif dalam hidup.

Alnattan dan Ceritanya | Na JaeminWhere stories live. Discover now