30. Aku, Kamu dan Malam Tahun Baru

1.4K 183 13
                                    

Sebelum baca part ini, aku mau ingetin untuk selalu vote cerita ini disetiap partnya dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya di setiap paragraf. Supaya aku bisa lebih semangat lagi untuk update ke part selanjutnya!!!

Kalian juga bisa follow wattpad aku dan juga meramaikan Tiktok aku yaitu (rumahsinggah_ dan haniioktav24) lalu Instagram aku yaitu (hanii.oktav dan wattpad_haniioktav24). Selamat membaca kesayangan aku.

*******

Azel tersenyum tatkala dia menerima pesan dari sahabatnya yaitu Keyla. Keyla satu-satunya sahabat yang dekat dengannya dari kecil. Rumahnya yang hanya beberapa langkah dari rumah Keyla dan hampir seumur hidupnya Azel ditemani oleh Kayla. Kepribadian Kayla sangatlah berbanding terbalik dengan Azel, gadis itu sangat galak, cuek, dan memiliki mulut yang cukup untuk membungkam banyak manusia, namun Azel tidak bisa memungkiri bahwa Kayla sangatlah baik kepada dirinya.

Gadis itu mengirim pesan dan beberapa foto kepada Azel untuk memberi tahu bahwa malam ini Keyla menghabiskan waktu bersama pacarnya. Keyla hanya ingin membagi momen bahagianya kepada sahabat satu-satunya yang dia miliki. Keyla juga meminta maaf karena ini kali pertamanya mereka tidak merayakan malam tahun bersama. Namun, Azel tidak mempermasalahkan itu, semua orang berhak melakukan keinginan yang mereka mau.

Jika kata orang dunia ini sangatlah sempit, mungkin itu benar. Kenyataan bahwa Keyla merupakan pacar dari Gara sejak 1 tahun lebih lamanya mereka menjalin hubungan. Azel dan Natta juga merupakan saksi mereka berpacaran selama ini. Azel tidak menyangka saat pertama kali Keyla memperkenalkan kekasihnya kepada Azel saat itu. Gara juga tidak menyangka bahwa sahabat dari kekasihnya merupakan perempuan yang sedang dekat dengan Natta saat itu. Namun semua yang terjadi patut di syukuri bahwa mereka tidak perlu berkenalan dengan orang baru lagi.

"Wahh malam ini rame banget," ucap Azel saat melihat ke arah luar jendela kamarnya. Dia melihat ada banyak sekali motor yang berlalu-lalang, anak kecil bersama teman-temannya sedang bermain bunga api dan Azel melihat ada beberapa rumah yang masih ramai dikunjungi karena sedang melakukan acara bakar-bakaran bersama, hanya rumahnya saja yang sepi. Papah nya yang entah bermalam dimana dan Mama nya lebih memilih untuk tidur lebih awal. Azel sedikit merasa kesepian, bahwa malam yang ditunggu banyak orang dia harus lakukan sendirian. Azel juga ingin seperti Keyla yang bisa mereyakan bersama dengan kekasihnya, namun Azel tidak ingin egois bahwa Natta juga perlu menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Hufffttt! Azel menghembuskan napasnya. Dia mengambil pena dan buku saku yang biasanya Azel bawa jika ada dinas di lahan, karena bagi anak kebidanan seperti Azel buku saku yang biasanya dia simpan di dalam kantung bajunya sangat cukup membantu dirinya untuk mencatat hal-hal yang bisa dia dapat dari lahan praktiknya. Azel menuliskan sesuatu di halaman terakhir buku itu.

Desember.
Kita sudah melakukan banyak perjalanan, terkadang datang bosan dan rintangan. Tapi kita harus bersikap bijaksana tanpa godaan, membuat keputusan meninggalkan atau bertahan. Melawan sebuah perbedaan atau persamaan, demi mimpi yang sudah di rencanakan. Terkadang air hujan turun perlahan, membasahi wajah dan pikiran. Membuat angan-angan menjadi kenyataan. Terkadang senyuman menyembunyikan permasalahan, ada pula luka yang harus di tertawakan. Aku berharap di tahun depan menjadi tahun yang menyenangkan. Ya Tuhan, berikanlah aku suatu malam yang aku tidak bisa tidur karena saking gembiranya. Tidak seperti malam-malam yang aku lewati sebelumnya.

Azel tutup buku itu, dan dia taruh di tumpukan buku lain yang berada di meja belajarnya. Sesaat setelah itu, yang bisa Azel lakukan hanya memberi sedikit pesan yang dia kirim untuk Natta. Isinya cukup panjang dan bermakna, seakan-akan dia mencurahkan semua yang dia rasa kepada laki-laki itu. Tepat pukul 00:00 dia mengirim pesan kepada Natta, tidak lama pesan itu dibaca oleh Natta namun saat Azel menunggu balasannya cukup lama tidak ada tanda-tanda laki-laki itu untuk membalas pesannya. Sekali lagi, Azel tidak ingin egois.

Alnattan dan Ceritanya | Na JaeminWhere stories live. Discover now