39. Harus Ada yang Memulai

1.3K 171 107
                                    


Sebelum baca part ini, aku mau ingetin untuk selalu vote cerita ini disetiap partnya dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya di setiap paragraf. Supaya aku bisa lebih semangat lagi untuk update ke part selanjutnya!!!

Kalian juga bisa follow wattpad aku dan juga meramaikan Tiktok aku yaitu (rumahsinggah_ dan haniioktav24) lalu Instagram aku yaitu (hanii.oktav dan wattpad_haniioktav24). Selamat membaca kesayangan aku. 

"Mari berdamai pada cerita yang tak mampu kita teruskan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mari berdamai pada cerita yang tak mampu kita teruskan." 

*******

Natta mengerjapkan mata berkali-kali, kepala Natta masih terasa berputar. Alarm yang dia tunda berkali-kali akhirnya berhasil membuatnya terbangun. Berusaha menerima cahaya matahari yang masuk dari sela-sela kaca kamar Natta membuatnya langsung terbangun sepenuhnya, jelas dia kesiangan.

"Anjirr!!! perasaan tadi jam 5 kenapa sekarang jam 7!" Natta bermonolog setelah melihat jam yang terpampang di ponselnya, anak itu bangun dan bergegas mandi. 

Setelah kejadian pulang bersama Hairis malam tadi, dipastikan Natta tidak berhenti untuk menahan rasa bahagianya. Terbukti dengan dia yang terlelap hingga bangun kesiangan. 

Natta membuka lemari untuk mencari baju terbaiknya. Hari ini, dia ada kegiatan HIMA yang di agendakan sebelumnya berkolaborasi dengan jurusan Azel. Diambilnya baju berwarna hitam dan juga celana jeans yang beberapa kali sering di pinjam oleh Johan. Saat melihat dirinya sendiri di cermin dan beberapa kali merapihkan rambut dengan sela-sela jarinya, Natta mengangguk mantap, dia yakin kalau pakaian yang dia gunakan hari ini sudah cocok dan pas.

"Pagi semua." Natta menyapa semua orang yang sedang menyarap sembari menaruh ponsel, dompet dan tas kecil di atas meja makan. 

"Pagi Hairis," sapa Natta dengan wajah cengengesan, Natta teringat bahwa tadi malam mereka baru saja memulai berbaikkan.  

Hairis memicingkan kedua matanya, tumben-tumbenan anak ini berani menyapa dirinya. 

Lalu Natta berjalan ke arah kulkas mengambil toples yang terletak di atas kulkas dan menaruh selembar uang lima puluh ribuan. 

Dirumah ini memang memiliki peraturan unik dimana jika salah satu anggota keluarga meninggalkan sholat secara sengaja maupun tidak sengaja mereka akan menaruh uang lima puluh ribu sebagai konsekuensi dan uang itu nanti akan disumbangkan ke Masjid. Memang ini tidak benar, jika tidak sembayang lalu diganti dengan uang. Tapi memang sudah begitu perjanjian antar keluarga ini yang harapannya dengan mengeluarkan uang yang cukup besar bisa membuat mereka berfikir ulang jika ingin meninggalkan sholat secara sengaja. 

"Nggak sholat subuh, Bang?" tanya Bunda.

"Kesiangan, Bun. Maaf ya," ucap Natta menyesal.

"Jangan di ulangi lagi." 

Alnattan dan Ceritanya | Na JaeminWhere stories live. Discover now