7. Senyummu itu canduku

4.8K 690 127
                                    

7. Senyummu itu candu

Setiap aku melihatmu tersenyum, aku merasa punya tujuan untuk hidup dan akan aku jaga senyum itu semampuku

🦋

Anna berjalan ke atap sekolah. Di sana ia melihat teman-teman Diaska sedang berkumpul. Batinnya bergejolak. Haruskah ia menanyakannya? Pertanyaan yang mengganjal di hatinya setiap kali ia memiliki status yang jelas dengan Diaska.

Anna memejamkan mata, ia memilih untuk bertanya. Apa pun yang ia dengar nanti, ia akan menerimanya.

"Diaska sama Bella dulu putus karena apa?" tanyanya mengundang perhatian semua sahabat Diaska yang berada di sana.

"Kenapa nggak langsung tanya aja sama dia?" Loren balik bertanya dengan cuek.

Anna menghela napas. "Pernah tapi, dia langsung marah."

"Ini informasi penting sih," kata Gemintang.

Aksa berdecak kesal mendengar temannya itu lalu bangkit dan pergi dari sana tanpa sepatah kata.

Loren mengejar Aksa berjalan di belakang sahabatnya itu.

"Bella itu cewek pintar, cantik, dan modis. Lo pikir alasan kuat apa yang bikin dia sampe sekarang nggak bisa move on dari Diaska?"

Anna menggeleng karena tak tahu. Di tahun pertamanya di sekolah Santa, Bella memiliki kesan yang berbeda di matanya.

Bella sangat cantik. Sama seperti dirinya, Bella tak banyak memiliki teman karena wataknya yang seperti membangun tembok di sekelilingnya untuk orang lain.

Kemudian, sebuah kabar tersebar kalau Bella pacaran sama Diaska, cowok yang dari awal masuk sekolah sudah menjadi pusat perhatian karena wajah dan penampilannya.

Diaska itu tetangga yang tidak pernah mau bertegur sapa dengannya bahkan setiap ada kesempatan mereka bertemu, cowok itu seperti enggan menatapnya. Entah Anna pernah melakukan kesalahan apa.

Tapi, takdir memang terkadang mengajaknya bercanda. Selain bertetangga, mereka satu sekolah, satu kelas dan tidak sekali dua kali dipasangkan menjadi satu kelompok.

Bella dan Diaska bersikap seperti tidak menjalin hubungan spesial di dalam kelas. Tidak pernah ada interaksi berlebihan layaknya orang pacaran. Anna pernah meragukan kabar yang beredar. Tapi, saat mencari Veronika tamannya ke belakang sekolah yang sepi, dia tak sengaja melihat keduanya tengah bercanda.

Bella tertawa dan bertingkah menggemaskan saat Diaska mengusap kepalanya. Di mata Anna, Bella di depan Diaska 100% sangat berbeda dari apa yang orang-orang kenal tentang cewek itu yang dingin, jutek, dan tak tersentuh.

Anna percaya bahwa keduanya memiliki hubungan yang serius karena semenjak dari sana, ia bukan sekali dua kali memergoki keduanya berduaan di tempat yang tak terlalu banyak orang datang.

Namun, tepat saat liburan sehabis semester ganjil Diaska tiba-tiba menghubunginya.

"Anna"

Entah Anna harus merasa senang atau merasa sedih waktu itu. Senang karena orang yang ia suka dari SMP menghubunginya dan sedih karena orang itu sudah memiliki pacar.

Tapi, sekeras apa pun ia berusaha untuk tidak membalas pesan itu, egonya kalah dengan apa yang diinginkan hatinya. Dia menunggu beberapa menit kemudian membalas.

"Iya?"

Tak membutuhkan waktu lama, sekitar dua menit, Diaska langsung membalasnya.

"Pacaran yuk."

HopelessWhere stories live. Discover now