5. Secret

6.5K 580 11
                                    

Sorry for typo dan penggunaan kata yang kurang tepat atau belibet 🙏
.
.
Happy Reading Yeorobun 📖🐻
.
.

Siang pukul 13.20 kediaman keluarga Lee, tadi pagi Haechan sudah di periksa oleh dokter dan ternyata anak itu mengalami dehidrasi juga kelaparan karena memang kemarin anak laki-laki itu hanya sarapan, tak makan siang atau pun makan malam.

Saat mendengar perkataan dokter tersebut Taeil dan yang lain tentu saja merasa bersalah, semalam mereka tak pulang tepat waktu, bahkan ada yang pulang pagi, melupakan si maknae di rumah sendirian. Kalau di pikir kenapa mereka bisa lupa ya? Haechan kan adik mereka juga bagian dari keluarga Lee.

Dan soal Jaehyun, Haechan sudah tak ingin memikirkan nya, karena si oknum juga melarangnya untuk banyak bertanya atau mengatakan hal itu pada yang lain.

"Hyung" panggil Haechan pada Jungwoo yang katanya ingin menemaninya hari ini.

Jungwoo yang tadinya melamun di samping si bungsu pun menoleh. "Ne? Haechanie butuh sesuatu?"

Haechan menggeleng. "Bisakah aku sendiri dulu? Aku ingin menghubungi seseorang.." sebenarnya ia tak enak jika harus mengatakan hal ini pada Jungwoo tapi masalahnya Haechan sedang butuh.

Jungwoo diam beberapa saat sebelum mengangguk dengan senyuman manis terpatri indah di bibirnya. "Baiklah Hyung juga ingin mengurus sesuatu di kamar, jika butuh sesuatu langsung hubungi Hyung ya?" Lelaki 21 tahun itu mengusap surai si bungsu dengan sayang, kemudian berlalu dari kamar.

Haechan menatap kepergian Jungwoo dalam diam, tak lama tangannya mengambil ponsel miliknya yang berada di nakas, anak itu menekan sebuah nomor lalu menunggu hingga panggilan tersambung.

"Annyeong, Hyuckie? Wae? Tumben sekali kau menghubungi ku, untuk apa kali ini?"

Pemuda berkulit tan itu memutar bola matanya malas, selalu saja seperti ini, orang di sebrang sana kenapa selalu banyak bertanya saat ia hubungi?

"Liu aku membutuhkan mu lagi"

Sementara itu di butik, Taeyong masih berkutat pada sketsa miliknya, entah sudah berapa kali ia menggebrak meja, entah berapa kali erangan disertai jambakan di rambut ia lakukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sementara itu di butik, Taeyong masih berkutat pada sketsa miliknya, entah sudah berapa kali ia menggebrak meja, entah berapa kali erangan disertai jambakan di rambut ia lakukan. Taeyong benar-benar seperti orang frustasi saat ini, dengan kantung mata hitamnya yang begitu ketara.

"Akhh..sial! Ayo konsentrasi Lee Taeyong, jangan seperti ini.." lelaki itu mencengkeram erat rambutnya, sesekali menariknya berusaha menghilangkan pusing dan rasa sakit yang menyerang kepalanya.

Setetes cairan bening keluar begitu saja dari netra sayu yang terlihat sangat rapuh itu, tak berselang lama isakan kecil terdengar, Taeyong semakin mengeratkan genggamannya pada surainya sendiri. Taeyong benci ini, benci saat dimana dia begitu rapuh dan tak bisa melakukan apapun untuk memperbaiki semuanya.

Si Bungsu [Nct127, 00line]Where stories live. Discover now