19. Siapa yang akan datang?

3.1K 367 20
                                    

Hai kembali lagi dengan Lalilalaila disini!
Hahaha.. walaupun nggak banyak yang berubah tapi ku harap kalian baca ulang ya?
.
.
Sorry for typo dan penggunaan kata yang kurang tepat atau belibet 🙏

Tegur aku kalau ada yang salah, karena aku nggak paham tentang perusahaan dan semacamnya:)
.
.
Happy reading 📖

Semuanya lenyap benar-benar lenyap, setelah kemarin malam video pernyataan maaf dari si pelaku penyebaran hoax tentang Johnny tiba-tiba di unggah, ujaran kebencian itu perlahan hilang dan tak terdengar lagi sekarang. Aneh, karena ini belum ada 24 jam dan semua cacian itu hilang, ya kalian tau sendiri kan heters itu abadi? Mereka akan selalu ada, tapi kenapa ini hilang seperti di telan bumi dalam semalam?

Seluruh anggota Lee bersaudara sedang berada di ruang keluarga dan mereka hanya saling diam seraya terheran-heran kecuali Haechan, karena kalian pun pasti sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan anak itu di book ini, yaitu bertapa di dalam kamar.

"Aku bingung, bagaimana bisa mereka hilang begitu saja?" Gumam Johnny tak habis pikir.

Mark yang sebenarnya bingung pun menyaut. "Tapi ada bagusnya juga, jadi nama Johnny Hyung perlahan akan kembali baik kan?"

"I-iya tapi, aish.." Johnny mengacak rambutnya kesal, dia sangat bersyukur nama baiknya kembali lagi tapi jika dengan tiba-tiba seperti ini mana mungkin ia tak penasaran?

Apalagi video permintaan maaf semalam, jika memang benar orang itu ingin menjatuhkan namanya lalu untuk apa meminta maaf? Apa mungkin si oknum mendapatkan pencerahan dari yang maha kuasa jika yang dilakukannya itu tidak benar? Atau ada seseorang yang menegurnya lalu ia sadar dan membuat video permintaan maaf tersebut? Johnny benar-benar pusing.

Yuta yang sedari tadi hanya diam mendengarkan saja ternyata memiliki rasa penasaran yang sama seperti Johnny, karena jika di pikir kembali kenapa si pelaku meminta maaf? Padahal 80% warganet mendukungnya?

'Apa mungkin Haechan yang melakukannya?' batin Yuta seraya menatap ke arah lorong dimana kamar pada maknae. 'jika benar dia hebat juga, berhasil membersihkan nama dan membungkam sebagian besar orang yang menghina Johnny Hyung'

Dan disisi lain Haechan di dalam kamarnya tengah mendengarkan celoteh sahabat karibnya, benar-benar sangat berisik tapi ia tak sampai hati melarang.

"Kau tau Haechan-ah, Jeno sudah mulai bersekolah lagi dan nanti Renjun juga mengajak kita mampir ke rumahmu sepulang sekolah. Oh ya, apa Joy Noona sudah mulai mengajarimu lagi?"

"Belum, mungkin besok" jawab Haechan seadanya.

"Ah begitu rupanya. Haechan-ssi bagaimana jika nanti kita memainkan game? Tapi bukan game online, aku bosan bermain itu-itu saja"

Haechan mengerutkan keningnya. "Lalu game apa?"

"Truth or dare? Sam yuk gu? Atau Mafia game? Nanti kita ajak Hyung-hyung mu main bersama, pasti seru!" Ucap Jaemin terdengar sangat antusias.

Haechan refleks tersenyum mendengar seruan yang begitu gembira dari Jaemin, rasanya ingin sekali ia menyusul ke sekolah untuk melihat tatapan penuh binar dan wajah bahagia itu.

"Eung, pasti seru. Cepatlah datang kalau begitu" walaupun keadaan sudah tidak seperti dulu tapi jika untuk Jaemin ia akan berusaha memberikan yang terbaik, pemuda kelinci itu adalah sahabat pertama Haechan dan orang yang selalu berada di sampingnya selama ini meski terkadang saling berjauhan.

"Tentu, dan untungnya hari ini para guru ada rapat jadi aku, Renjun dan Jeno akan kesana sekitar pukul 3 sore"

"Ah, Renjun dan Jeno ada disana?"

Si Bungsu [Nct127, 00line]Where stories live. Discover now