52. Menyakiti Hyuck?

1.2K 142 37
                                    

Hai halo Annyeong semuanya!!!!!

Gimana kabar kalian? Baik kan? Mood aman?

Maaf aku nggak bisa tepatin janjiku sebelumnya, ide beneran stuck setelah aku nulis kalimat itu. Aku kayaknya emang nggak cocok sama janji"an deh! Dari dulu, kalau udah janji pasti susah banget kalau mau nepatin!

Oh ya, Alhamdulillah aku udah dapet kerjaan seorang! Aku juga udah dapet izin buat kuliah, tapi.. masih nunggu dapet beasiswa atau nggak😞

Boleh minta do'anya biar aku dapet beasiswa?😭
Aku beneran pengen kuliah, tapi biayanya kan mahal, kalau bukan dari beasiswa aku nggak akan bisa😭

Aku juga berdo'a buat kalian yang masih setia sama aku, semoga cita-cita dan keinginan kalian tercapai, dan paling utama 'bahagia'! Semoga kalian selalu bahagia dan di lindungi oleh yang maha kuasa.

Udah ah, itu aja
.
.
Happy reading 📖 🐻
.
.
.

Lelaki kelahiran China itu menatap ponselnya dengan ekspresi tak terbaca, dirinya masih tak percaya dan mencoba untuk tetap tak percaya akan ucapan Yangyang barusan. Melukai Haechan? Hahaha.. mustahil!

Iya? Kan?

"Ada apa?"

Winwin mengangkat wajahnya, kedua manik matanya bertemu dengan sosok yang selalu ia ingin memanggilnya dengan sebutan Dongsaeng.

"Aku sempat mendengar mu menyebut-nyebut Donghyuck tadi, apa kau tau dimana dia sekarang? Aku sudah berulang kali mencoba menghubunginya tapi tak bisa, dia juga baik-baik saja kan?"

Winwin mengangguk pelan. "Ya, dia baik-baik saja" 'semoga' batinnya melanjutkan. "Ee, Taeil Hyung, bisa beri aku waktu sebentar? Ada hal penting yang harus ku kerjakan" ya, yang saat ini berdiri di hadapannya adalah Taeil. Tadi lelaki itu meneleponnya dan memintanya untuk bertemu untuk menanyakan keberadaan Haechan. Tapi belum sempat ia menjawab, Yangyang malah menelepon dan menyampaikan kemarahannya.

Saat ini keduanya tengah berada di sebuah restoran dekat rumah sakit tempat Jaehyun di rawat, Winwin berani mengaktifkan ponselnya pun karena hal ini, ia tengah berada di pusat kota yang jaraknya cukup jauh dari tempat dirinya menyembunyikan Yuta. Meski tak sampai keluar kota, tempat yang ia pilih kali ini cukup aman.

"Aku akan selalu melindungi kalian, aku berjanji" ujar Winwin kemudian berlalu pergi tanpa menunggu jawaban apapun dari Taeil.

Sedangkan si sulung Lee terdiam mendengar janji yang di ucapkan Winwin, dalam hati ia merasa hangat, ada orang lain yang senang hati mengatakan akan menjaga keluarganya. Seharusnya ia tak boleh begitu saja percaya, tapi entah mengapa hatinya mengatakan untuk sepenuhnya percaya pada sosok yang bahkan tak terlalu ia kenal itu.

•••••

"Yangyang, jangan berbuat bodoh hanya karena satu bajingan!" Shōtarō sudah berusaha melarang Yangyang, tapi pemuda itu masih tetap diam dan kini hendak membuka pintu ruangan yang semingguan ini di tempati Haechan. "Aku akan mencarinya sampai ketemu, jadi jangan sakiti Donghyuck!"

Yangyang masih saja menatap Shōtarō datar, matanya menatap pintu ruangan di samping kanannya. "Aku tak ingin membuang lebih banyak waktu" saat hendak membuka pintu, tangannya di tahan oleh pemuda Jepang itu.

"Hanya beberapa hari ke depan, seharusnya itu tidak terlalu lama" ujar Shōtarō, ia sedikit bingung dengan sikap tidak sabaran Yangyang kali ini. Ada yang lain dengan bocah ini! Apa karena Winwin mengkhianatinya?

Si Bungsu [Nct127, 00line]Where stories live. Discover now