31. Taeyong

2.3K 222 7
                                    

Halo Annyeong kembali lagi dengan Lalilalaila disini!
.
.
Sesuai apa yang ku informasi kan tadi pagi, malam ini aku update 2 chapter.
.
.
Sorry for typo dan penggunaan kata yang kurang tepat atau belibet 🙏

Kalau ada yang salah tandain.
.
.
Happy Reading Yeorobun 📖
.
.



Malam harinya di rumah sakit, Taeil tengah duduk di samping ranjang milik salah satu adiknya, Doyoung masih belum membuka matanya bahkan sampai sekarang. Netra hitam itu berkaca-kaca tapi masih enggan untuk meneteskan air matanya, Taeil tak menyangka hal ini akan terjadi, adik kecilnya yang sangat jarang sakit kini terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"Doyoungie, irona.. Yeogi Hyungje(google)" lirih Lelaki 30 tahun itu seraya menatap wajah Doyoung yang terlihat pucat. "Kenapa kau masih menutup matamu? Apa kau tidak ingin bertemu dengan Hyungmu? Palli irona, Hyung tak bisa melihatmu seperti ini"

Setelah mengatakan itu cairan bening yang sedari tadi lelaki itu tahan akhirnya jatuh juga, Taeil juga manusia biasa dan dia lemah jika berhubungan dengan para saudaranya. Sudah banyak hal terjadi dalam keluarganya, dan akhir-akhir ini musibah dan masalah jadi sering datang. Taeil sudah berusaha sebaik mungkin untuk menjaga para saudaranya tapi sepertinya tuhan ingin dia berusaha lebih.

Tok tok tok.

"Hyung"

Mendengar ada yang mengetuk pintu Taeil segera menghapus air matanya, menghembuskan nafas pelan lalu berkata. "Masuk saja Chan"

Pintu terbuka perlahan menampakkan sosok maknae Lee yang tengah tersenyum lembut ke arah Taeil dengan sebuah kantung di pangkuannya, Haechan menjalankan kursi rodanya mendekat ke arah Hyung tertuanya lalu menyodorkan kantung itu pada Taeil. "Hyung pasti lapar kan? Tadi aku meminta Jungwoo Hyung membelikan makanan untung Hyung, ini"

Lelaki 30 tahun itu tersenyum tipis lalu menerima pemberian si bungsu, di usapnya surai hitam nan lembut itu perlahan. "Gomawo uri maknae.. kau sudah makan?"

Haechan mengangguk. "Sudah tadi bersama Mark Hyung dan yang lain" jawabnya lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah Hyungnya yang masih setia memejamkan mata yaitu Doyoung. 'Aku akan memberikan perawatan terbaik untukmu Hyung, ini semua salahku dan seperti janjiku beberapa hari lalu aku akan memperbaiki semuanya'

"Kau tidak pulang? Ini sudah jam berapa? Besok Joy akan datang ke rumah untuk mengajarimu lagi dan maknae Hyung ini tidak boleh telat" masih ingat jika Haechan itu homeschooling kan? Dan setelah sekian lama akhirnya Taeil memutuskan untuk meminta Joy kembali mengajari si bungsu, karena ia merasa sekarang kondisi maknaenya sudah baik-baik saja.

"Ne, makanannya juga jangan lupa di makan, pastikan Hyung menjaga orang sakit bukan ikut menjadi sakit, Ara?"

"Ara, Kajja Hyung akan mengantarmu pada yang lain" Taeil hendak berdiri dari duduknya namun tak jadi saat mendengar ucapan si bungsu.

"Aku bisa sendiri Hyung, pastikan saja Hyung menjaga Doyoung Hyung dengan baik dan aku akan pulang bersama yang lain. Tapi tetap aku akan meminta Johnny Hyung untuk menemani Taeil Hyung disini"

"Chan tidak per--"

"Sttt.. tidak ada penolakan, harus ada orang lain yang menemani Hyung disini untuk memastikan Hyung akan makan dan minum dengan baik. Ini permintaan ku dan Hyung tidak boleh menolak nya"

Taeil terkekeh pelan, sifat pemaksa Haechan yang seperti inilah yang membuatnya rindu akan masa lalu, dia ingin melihat sosok Haechan nya yang dulu. "Baiklah, jaga dirimu dan yang lain baik-baik. Sampai rumah harus langsung tidur"

Si Bungsu [Nct127, 00line]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz