8. Siapa?

5.6K 560 21
                                    

Halo Annyeong, kembali lagi dengan Lalilalaila.


Oke tanpa berlama-lama yok cuss baca.
Oh ya, sorry for typo atau penggunaan kata yang kurang tepat.

👇
.
.
.

Mark membuka matanya perlahan saat mendengar dering alarm di nakas, dengan malas pemuda itu mengambil ponselnya lalu mematikan alarm. Sebenarnya tak menggunakan alarm pun Mark bisa bangun pagi, hanya saja semalam ia begadang bersama Haechan hingga tengah malam, takutnya telat bangun pagi.

"Kau pantas bahagia Hyung, entah kau akan menerima saranku atau tidak, tapi akan lebih baik jika kau meninggalkannya. Perempuan sepertinya tak pantas di cintai"

Mark mengangguk kecil dalam lamunannya, Haechan benar, mungkin sudah cukup dirinya berkorban dan tutup mata selama ini. Mark harus putus dengan Yeri, mungkin? Entahlah, masalahnya ia sangat mencintai gadis itu.

Setelah mengumpulkan nyawa, anak laki-laki itu beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi untuk bersiap, hari ini dia ada kelas pagi.

Setelah mengumpulkan nyawa, anak laki-laki itu beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi untuk bersiap, hari ini dia ada kelas pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika tidak punya rasa malu maka pagi ini Taeil akan berteriak sekencang-kencangnya, dia sangat bahagia. bagaimana tidak? Pagi ini si maknae keluarga Lee ikut sarapan di meja makan setelah sekian lama.

Semua orang di meja makan terlihat sangat gembira tak terkecuali Taeyong, ya walaupun ia tak menunjukkannya langsung seperti yang lain.

"Hyung sangat senang kau mau ikut sarapan bersama lagi" ucap Taeil menatap si maknae yang duduk di antara Mark dan Jungwoo.

Johnny mengangguk setuju. "Benar, sudah sangat lama rasanya meja ini tak ada kau Haechan-ah"

"Aku juga senang" ujar Mark dengan riang yang berhasil membuat para Hyungnya tertawa gemas.

Haechan sendiri hanya tersenyum tipis sebagai tanggapan, sebenarnya tujuan utamanya ikut sarapan hanya untuk memantau Hyung ke-enamnya yaitu Jaehyun. Sedari kemarin setelah ia mengetahui kebenarannya, Haechan tak bisa tenang, dirinya ingin memantau Jaehyun dan memastikan jika Hyung-nya itu masih beraktivitas dengan baik.

Ke-delapan bersaudara itu sarapan dengan di selingi candaan, beruntunglah Haechan mau bergabung walaupun hanya beberapa kata saja.

Taeyong yang tak ikut bergabung dalam candaan itu menatap si maknae, ternyata Haechan berubah sepesat ini, dia jadi semakin merasa bersalah.

"Echan ingin bisa menggambar juga seperti Hyung, ajari echan ne?"

"Hyung~ jangan marah pada echan, echan hanya bercanda~"

"Kalau Hyung menyayangi ku, kenapa Hyung melukai ku?"

"Aku ini adik Hyung kan?"

Ingatan itu kembali berputar dan pertanyaan terakhir, Taeyong tak bisa menjawabnya bahkan sampai saat ini. Apakah benar Haechan adiknya? Tapi kalau iya kenapa dirinya begitu tega menyakitinya? Bahkan membuatnya lumpuh.

Si Bungsu [Nct127, 00line]Where stories live. Discover now