03 - Hati

6.1K 477 92
                                    

Siapa yang sakit hati saat kita dihina, berarti dia mengenal kita.


🤍
🤍
🤍
🤍

Diketahui fungsi a(x) = x2 - 3x + 6 dan b(x) = 5x - 8. Jika c(x) = a(x) + b(x), maka c(x) =...

Tulisan di papan board membuat para murid yang tak paham dengan materinya langsung menghela nafas malas. "Nah, ibu kasih kalian soal ... yang bisa jawab silahkan maju kedepan. Nanti ibu beri nilai plus." kata Bu Ria selaku guru Matematika di kelas sepuluh. Ia kembali duduk sesaat setelah mengatakannya. Kini ia memfokuskan pandangan matanya kepada buku tebal yang ada di meja khusus guru.

Kebanyakan murid tak peduli dengan nilai plus yang Bu Ria katakan, mereka hanya pura-pura menghitung dan mengotret padahal aslinya mencoret-coret buku di halaman belakang.

Ada juga yang berusaha mengerjakannya dengan sesekali melihat contoh soal yang pernah diberikan sang guru, namun bukannya paham mereka malah semakin merasa pusing karena contohnya tidak ada yang sama dengan soal yang ibu guru itu berikan.

c(x) = a(x) + b(x)

c(x) = x2 - 3x + 6 +5x - 8

c(x) = x2 + 2x - 2

Jwb : x2 + 2x - 2

Izar tersenyum kecil kala mengecek kembali hasil jawabannya, sangat kecil karena ia tidak mau orang lain tahu bahwa dia menyukai pelajaran matematika. "Gampang bet!" gumamnya sombong.

"Hm, keknya kali-kali jawab soal boleh juga." batin Izar. Ya ... sepertinya menggemparkan seluruh penghuni kelas ini tidaklah buruk. Baru saja ia mengangkat bokongnya, tiba-tiba dari arah paling depan ada seorang lelaki yang sudah lebih dahulu maju kedepan. Sial! Ia kalah cepat.

Prok! Prok! Prok!

Bu Ria bertepuk tangan dengan riang sembari tersenyum bangga pada Zenith Angkasa, si calon ketua osis yang sering sekali mengharumkan nama sekolah tempatnya mengajar, SMA Proteus.

"Bagus sekali Zen! Lagi-lagi kamu membuat Ibu bangga!" Puji sang guru dengan senyuman yang masih terlihat di wajahnya. "Kamu memang anak yang baik, tidak seperti Acrux yang sering membolos dan tidak mengerjakan tugas." lanjutnya.

Zenith ikut tersenyum, ia membuka mulutnya hendak menyaut ucapan Bu Ria ...

"Kenapa bawa-bawa Acrux, Bu? Emang kali ini dia bikin masalah apa sama Ibu?" tanya Izar dengan nada yang sedikit sewot. Alisnya menyernyit tak suka.

Bu Ria beserta yang lainnya menatap Izar seketika. "Memangnya kenapa? Kamu tidak suka?" Ia malah balik bertanya.

Izar semakin mengerutkan dahinya bingung. "Kok nanya balik? Jawab dulu pertanyaan saya dong Bu."

Hening ... semua murid di kelas itu terdiam karena tak berani ikut campur, mau bagaimana pun nilai mereka tetaplah penting.

"Tidak ada. Tapi yang ada disini bahkan mungkin seluruh penghuni di sekolah ini tau bagaimana citra seorang Acrux, berandalan." Jawab Bu Ria dengan lantangnya, ia menghampiri bangku paling belakang, lebih tepatnya menghampiri Izar.

Kini aksi saling tatap menatap antar kedua manusia yang berbeda jenis kelamin sekaligus berbeda pangkat pun tak bisa dihindarkan. Keduanya sama-sama menatap dengan sorot tajam dan menghunus pada satu sama lain.

LITTLE GIRL [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now