43 - Run!

1.2K 105 25
                                    

Lebih penting bagi kamu untuk memahami seseorang daripada seseorang memahamimu.


🤍
🤍
🤍
🤍

Rhea berteriak tak jelas sambil berlari secepat mungkin tak tentu arah. Saat ia menoleh ke belakang, seketika teriakannya semakin melengking. Kaki pendeknya terus berusaha berlari sekuat tenaga meskipun yang mengejarnya berkaki panjang.

"Aaaaaa!! Riuuuus!!"

"Berhenti Lea!!"

"Enggaaak!!" Rhea menggeleng masih dengan berlari-lari, keringat bahkan sudah mulai muncul di keningnya. Rumah Acrux kini sedikit berantakan akibat ulah mereka yang beberapa kali menabrak benda-benda yang diam tak berdosa.

Kaki Rhea dengan lincah berlari menuruni banyaknya anak tangga, namun, ia kalah cepat dari Acrux yang dengan santainya duduk di atas pegangan tangga dan merosot.

Rhea yang sadar akan apa yang dilakukan Acrux pun lantas berbalik badan dan menaiki tangga. "Hah ... hah ...." deruan nafas Rhea yang terengah-engah tak membuat semangat berlarinya berkurang. Dia membalikkan badannya sejenak guna melihat Acrux, lelaki itu sedang berkacak pinggang di bawah tangga.

"Hah ... bentar ... cape ..." ucap Rhea terputus-putus saking lelahnya berlari. Dia membungkuk dengan menumpukkan tangannya di kedua lututnya, seketika keringat pun menetes.

Acrux menggeleng. "Ckckck. Oke, gue ... gak peduli!" Sedetik kemudian Acrux berlari menaiki tangga dan membuat Rhea secara refleks mendongak kaget akibat suara sepatu Acrux yang menggema di rumah besar itu.

Mata Rhea membelalak kaget, dia tak menyangka Acrux akan sekejam itu padanya!

"AAAAA!" jerit Rhea, tak lama ia lantas membalikkan badannya dan kembali berlari. "BUNDAAAA!"

"Lea!"

"Enggak-enggak! Gamauuuu!!!"

Acrux tertawa, cara Rhea berlari sangatlah lucu. Gadis itu seperti di kejar hantu saja! Sebegitu takutnya Rhea terkena pakaian yang ia pakai, ya, bau amis dari telur bercampur sedikit tepung masih melekat di pakaiannya semenjak dari markas.

Wajah riang Acrux tiba-tiba berubah menjadi khawatir, ia baru menyadari ada sebuah tongkat baseball yang tergelatak di lantai, tongkat itu jatuh akibat kecerobohannya sendiri saat berlari tadi.

"LEAAA!! AWAS JATOH!!" teriak Acrux kencang.

Rhea yang kaget dengan teriakan Acrux pun lantas menoleh ke belakang, dan hal itu membuat Acrux semakin mempercepat laju larinya.

Tangan kanan Acrux yang panjang terulur ke depan. "LEA! STOP!!!"

"AAAAAA!!!"

"LEA!!"

BRUK!

Rhea meringis ngilu sembari memegang pinggangnya yang berdenyut nyeri. "Shh! Sakit!" keluhnya, dia mengganti posisinya yang semula terlentang menjadi meringkuk ke samping kanan.

"Gue bilang juga apa tadi?! Kalo gue bilang berhenti ya lo berhenti, Lea!! Pembangkang!" marah Acrux saat ia sudah berjongkok di dekat Rhea.

LITTLE GIRL [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now