50 - Him

1.2K 120 28
                                    

Banyak orang yang telah meninggal, tetapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan-akan mereka orang mati yang tak berguna.


🤍
🤍
🤍
🤍

PRANG!

Izar melempar gelas di atas nakas dengan sangat kencang sehingga gelas itu langsung pecah dan menimbulkan suara yang amat nyaring.

Dengan wajah yang penuh akan emosi Izar menendang dan menghancurkan banyak benda yang ia lihat di kamarnya sendiri hingga hancur berantakan.

"ARGHHH!!" Izar menendang pintu kamarnya yang sudah ia kunci dengan begitu keras.

BUGH!

Nafas Izar menderu-deru, ia membalikkan badannya dan bersandar di pintu. Tiba-tiba senyuman sinis muncul di wajahnya yang merah dan penuh keringat. "Maafin? Lo lucu, Rux." kekehnya lirih.

Kepala Izar menggeleng-geleng. "Gemma bener. Lo bodoh."

Rhea berbaring di sofa, ia sudah sangat lemas. Dan apa yang Izar ceritakan justru semakin membuatnya merasa pusing. Tangisannya kembali keluar, ia terisak.

"Lea gatau harus apa. Mending Izar kasih tau orang tuanya Rius, sama Paman Draco. Lea gak peduli sama dia. Lea cuma mau ikut Rius." gumam Rhea dengan air mata yang selalu turun seiring ia berbicara.

"Nanti gue kasih tau mereka. Lo gak mau ketemu dia?" tanya Izar sekali lagi.

Rhea menggeleng lesu dengan kepala yang masih berbaring di kepala sofa. "Kalian aja yang urus. Lea gak kuat." jawabnya dengan suara yang bergetar.

"Oke." Izar berdiri. "Gue pamit."

Rhea tak merespon, ia sudah sangat lemas. Sudah dua hari ia hanya minum air putih dan tak memakan apapun. Minun pun hanya beberapa teguk. Ia tidak bernafsu untuk makan.

Isakan Rhea semakin hebat, bahu gadis itu bahkan berguncang. "Rius ... kenapa ada orang yang jahatin Rius? Harusnya Lea yang meninggal bukan Rius ... hiks ... maafin Lea ..." gumamnya lirih.

Siapapun yang melihat Rhea akan merasa sakit. Keadaan gadis itu tidak bisa dikatakan baik-baik saja, Rhea terlihat seperti manusia tanpa raga. Tubuhnya terkulai lemah tanpa semangat dan tujuan hidup. Rhea merasa tak hidup tanpa Acrux di sisinya.

Acrux yang selama ini mengerti Rhea

Acrux yang selama ini selalu menemani Rhea

Acrux yang selama ini membuat Rhea tertawa bahagia

Acrux yang selama ini menyayangi dan mencintai Rhea dengan tulus.

Tapi sekarang Acrux sudah tiada, tidak ada yang bisa menggantikkan posisi Acrux di hati dan hidup Rhea. Bagi Rhea, Acrux hanya satu.

Dengan begitu erat dan raut yang tersirat penuh kemarahan Elio memegang kerah baju Izar, tidak ada hal yang bisa membuatnya semarah itu selain apa yang baru saja Izar katakan padanya.

LITTLE GIRL [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang