41 - Birthday!

1.4K 98 1
                                    

Tidak semua emas berkilau, tidak semua pengembara tersesat. Orang tua yang kuat tidak melemah, akar yang dalam tidak dapat membeku.


🤍
🤍
🤍
🤍

"Bang, kenapa lo ngumpulin kita disini?" tanya Arche saat ia sudah duduk di rumput taman yang bersih nan sejuk.

Tadi, Elio mengirimi chat kepada Kale, Aerglo, Blaze, dan juga Arche untuk datang ke taman tanpa memberitahu siapapun selain yang memang di perintahkan untuk datang ke taman.

Elio hendak membuka mulutnya guna menjawab pertanyaan Arche, namun, Izar memotongnya.

"Wait! Lo siapa?" tanya Izar pada lelaki berhoodie putih.

Lelaki itu menatap Izar. "Blaze."

"Kok lo mirip sama si Arche?" bingung Izar.

Arche terkekeh. "Lawak lo, Bang! Dia, kan, kembaran gue."

Jawaban dari Arche membuat Izar dan Elio membelalakan matanya kaget. Pantas saja wajahnya mirip!! Ternyata kembar. Wajar jika mereka berdua tidak tahu, karena Blaze cukup pendiam, tidak beda jauh dengan Acrux.

"Kakaknya yang mana?" kepo Elio. Ia jadi lupa tujuannya mengumpulkan keempat juniornya itu ke taman.

Arche menunjuk dirinya sendiri. "Gue."

"Loh, gue kira-" ucapan Elio terpotong.

"Balik ke topik utama." tegas Acrux sambil menatap sinis pada Elio.

Elio menggaruk lehernya sembari terkekeh malu. "Hehe ... sori-sori." Wajahnya kembali serius, ia berdeham. "Ekhem! Jadi gini, gue panggil lo berempat kemari buat ngebahas rencana si Acrux yang pengen ngerayain ulang tahun ke 18 nya si Alba."

"Bang, Albee?" ulang Arche.

Izar menyernyit heran. "'Alba', budek! Kok 'Albee'?!" tanyanya ngegas.

"Dia emang manggilnya begitu." jelas Aerglo.

Izar ber-oh ria. Cukup malu karena asal ngegas tapi ternyata dugaannya salah. Ia jadi merasa bodoh karena mengatai Arche 'budek' tadi, padahal lelaki itu yang banyak menjawab dan berbicara.

Elio mendengus malas. "Sok tau lo!"

"Next." tekan Acrux dengan suara beratnya.

Dengan segera Elio kembali serius. "Iya, si Alba. Rencananya kita bakal bikin kejutan di markas Aster. Dia ulang tahunnya besok, sih. Tapi, kita raya-innya lusa, pas hari sabtu."

"Kenapa gak di rumahnya aja?" tanya Aerglo.

"Kita gatau rumah dia dimana." jawab Elio. Ya, memang belum ada yang tahu Alba tinggal dimana, lelaki itu biasanya yang main ke rumah mereka, tidak sebaliknya.

Kale menoel lengan Aerglo, dia memberikannya secarik kertas kecil. Dan Aerglo lantas mengambil kertas itu, lalu ia baca.

"Yang tau rencana ini kita doang?" ucap Aerglo saat ia membaca isi surat yang Kale tuliskan.

Acrux menggeleng. "Gak. Ada Gemma, sama Atlas."

"Terus mereka dimana?"

LITTLE GIRL [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now