16 - Weird

3K 186 8
                                    

Tidak ada hukum yang dapat melebihi kekekalan cinta kita bahkan hukum kekekalan energi sekalipun.


🤍
🤍
🤍
🤍

"Lo udah punya temen baru?"

Rhea menggeleng. "Belum. Tadi belum sempet kenalan, soalnya kebanyakan pidato sama perkenalan OSIS/MPK." jawabnya sembari menoleh sebentar pada Karina.

Kedua gadis itu kini tengah berjalan menuju parkiran sekolah karena bel pulang sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Karina dan Rhea memiliki tinggi badan yang berbeda, Karina lebih tinggi sekitar enam senti. Itu membuat Rhea terlihat seperti anak kecil apalagi dengan tubuh mungilnya dan wajah yang polos.

Saat pagi tadi Rhea berangkat bersama Acrux, ia sedikit takut. Ia takut banyak yang menatapnya sinis karena pergi bersama dengan Acrux. Lelaki yang tampan dan juga kaya, ia biasa baca hal itu di novelnya. Lelaki seerti itu pasti banyak penggemar bukan? Tetapi, ternyata tidak seheboh yang ia bayangkan. Mungkin mereka takut kepada Acrux? Atau karena hal lain?

Entahlah ... yang jelas kali ini ia cukup bersedih karena belum mendapatkan teman baru. Acaranya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan, hari ini seperti terfokus hanya untuk mengenal OSIS/MPK dan aturan-aturan yang berlaku di sekolah ini.

Ups! Rhea lupa ... ia kan sudah punya kenalan baru tadi pagi. "Eh, Rina! Aku udah punya kenalan, kok." beritahunya dengan menatap Karina antusias.

Karina menoleh tertarik. "Iya? Siapa?"

"Aerglo sama Kale. Mereka kenal Acrux." jelas Rhea.

"Cowok?"

Rhea mengangguk. "Iya. Tapi keknya yang kenal Acrux itu cuma Aerglo aja deh." pikirnya. Seketika ia sibuk dengan pikirannya sendiri membuat Karina menatap Rhea heran.

"Kenapa?" tanya Karina sambil terus menatap Rhea.

"Yang namanya Kale itu aneh loh-" Rhea menjeda ucapannya serta berhenti berjalan. Karina jadi ikut berhenti, ia menatap Rhea dengan raut yang serius. Kemudian Rhea melihat Karina dengan sedikit kerutan di dahi. "-Dia itu mukanya ramah, dia senyum ... tapi enggak ngomong-ngomong."

"Hah? Malu kali dia."

Rhea menggeleng keras. "Bukan! Beda, Rina. Dia berani kok natap Acrux."

"Termasuk cowok dingin kali tuh."

Rhea kembali menggeleng. "Enggak! Kan kata Rhea mukanya ramah. Kalo yang dingin biasanya mukanya kayak Acrux, datar."

"Iya juga sih ..." -Karina mengangguk pelan- "Dia lagi sariawan mungkin."

Gadis imut yang terus mendongak menatap Karina pun kini menggaruk leher belakangnya yang tiba-tiba gatal. "Em ... iya kali ya?"

"Yaudahlah! Ayok lanjut jalan aja!" Karina menarik tangan Rhea untuk kembali melangkah. Mereka pasti sudah di tunggu di parkiran motor.

Saat baru saja akan memasuki parkiran, terlihat cukup banyak murid yang berbondong-bodong menuju kesana, tentu saja mereka pun hendak pulang. Tetapi, tak semua membawa motor ... ada sebagian yang di bonceng. Baik oleh temannya, ataupun pacarnya.

LITTLE GIRL [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now