05 - Picture!

4.8K 371 48
                                    

Ayo duduk terlebih dulu, tenangkan hati dan pikiran.. lalu baca ceritaku dengan suka cita.


🤍
🤍
🤍
🤍

"Huah ... kenyang gue ...," lega Karina. Ia mengusap-usap perutnya kekenyangan. Makanan di rumah besar ini ternyata sangat enak sehingga ia tak tega jika harus menyisahkan satu biji sekalipun. "Makasih ya!" Ia tersenyum pada Rhea.

"Iya, sama-sama."

"Jadi ... kapan kita keliling rumah?"

"Ayok! Sama Paman Draco juga tapi, boleh, kan?"

Karina mengangguk. "Boleh dong!"

Draco segera menghampiri ruang makan kala Nona kecilnya itu memanggil dirinya. "Ya, Nona?" tanyanya setelah membungkuk sesaat.

"Boleh temenin kita keliling rumah?"

"Tentu Nona, mari saya antar." jawab Draco dengan tersenyum kecil. "Beri tahu saya kalian ingin pergi kemana dulu?"

Ouh! Rhea lupa akan hal itu. Ia menatap Karina. "Rina, kamu mau liat apa dulu?" Gadis itu dengan sabar menunggu teman barunya menjawab.

Karina bingung, ia mengusap dagunya berpikir. "Em ... dapur? Yang paling deket dulu aja dari sini ... pasti dapur deket ruang makan kan?"

"Oke! Ayok Paman!" ajak Rhea kepada Draco, sang Pengawal dengan sigap berjalan di belakang kedua gadis tersebut.

Rhea menyernyit heran, "Paman?" yang di panggil kini menatapnya dengan sorot bertanya. "Bi Odah mana?"

"Belanja." Rhea ber-oh ria.

Buk!

Rhea mengusap dahinya yang berdenyut, Karina langsung membalikkan badannya kepada Rhea. "Eh maaf-maaf! Gue cengo tadi liat nih dapur, bagus banget anjayyyyy!"

"Iya! Lea juga jadi seneng masak!" Setuju Rhea, lingkungan yang bersih dan rapih membuatnya semangat untuk memasak.

"Sekarang ke mana?"

Rhea nampak berpikir sejenak. "Yang di dalam rumah dulu aja ya? abis itu yang daerah luar ... gimana? Ayo ke perpustakaan!" sarannya antusias.

"Sip!"

"Silahkan masuk!" kata Draco setelah membukakan pintu perpustakaan, ia lalu menatap datar pada gadis yang bertamu itu ... jelas saja, mulutnya terbuka lebar. Bagaimana jika ada lalat yang masuk?

Rhea melirik ke belakang saat merasa bahwa teman barunya itu tidak bergerak. "Rina? Ayo masuk." Tidak ada sahutan dari Karina, ia seperti kerasukan setan saja, Rhea jadi sedikit takut.

"Rina? kamu kenapa?" tanya Rhea. "Rinaaa?" Kali ini ia sedikit meninggikan suaranya, tetapi masih tidak ada sahutan. Ia mencoba cara lain, tangannya ia lambai-lambaikan di depan wajah Karina ... namun kenapa tetap tidak ada hasilnya?

Rhea menatap Draco beberapa saat, raut wajah lelaki itu seperti agak sama dengannya, menyernyitkan dahi. Tetapi Draco terlihat lebih samar. Ia menoleh kembali pada Karina. "Na?? Rinaaa? KARINA?"

Guncangan di bahu Karina beserta suara teriakan dari Rhea membuat gaya patungnya buyar, ia mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu menoleh cepat pada Rhea. "Demi apa Rhea?? Perpustakaannya gede banget astagaaaaaa!!" jeritnya kencang. Ia langsung berlari masuk ke dalam perpustakaan.

LITTLE GIRL [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now