Prolog

3.8K 247 18
                                    

Prolog

☁️

°
°
°

Hai 👋, Biru di sini💙

Semoga kalian bahagia selalu 💙

Damar Langit, remaja laki-laki berusia 14 tahun yang akan menginjak masa SMA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Damar Langit, remaja laki-laki berusia 14 tahun yang akan menginjak masa SMA. Langit memiliki tubuh yang lumayan tinggi sedikit berisi, berkulit putih bersih, serta memiliki dua lesung pipi yang menambah kesan manis saat tersenyum. Kepribadiannya begitu lemah lembut dan menyenangkan. Sehingga ia disenangi oleh pemilik panti asuhan dan anak-anak panti lainnya.

Semasa SMP, Langit merupakan salah satu murid yang berprestasi. Bahkan ia menempuh masa SMP hanya dalam waktu dua tahun, lebih tepatnya Langit merupakan anak akselerasi.

Dengan prestasi yang diraihnya. Langit berhasil mendapatkan beasiswa di sekolah impiannya, SMA Cakrawala. SMA Cakrawala merupakan sekolah elit bergengsi yang berada di pusat kota. Tidak sembarang orang bisa lolos di sekolah tersebut. Karena, SMA Cakrawala hanya menerima peserta didik berprestasi akademik maupun non-akademik.

Jarak panti asuhan dan SMA Cakrawala sangatlah jauh. Panti asuhan Cinta Kasih berada di pelosok desa, sedangkan SMA Cakrawala berada di pusat kota.

Sebenernya, berat bagi Langit meninggalkan panti asuhan yang sudah membesarnya selama sepuluh tahun terakhir. Namun, tekadnya sudah bulat, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah lama ia impikan.

Tidak hanya menuntut ilmu, Langit juga memiliki keinginan yang cukup besar untuk mencari keberadaan keluarganya.

Tepat satu hari sebelum keberangkatannya. Ibu panti menyerahkan kotak kecil berwarna biru muda kepada Langit. Kata beliau, kotak tersebut merupakan amanah dari wanita paruh baya yang mengantar Langit kecil ke panti asuhan Cinta Kasih. Wanita paruh baya itu berpesan agar kotak tersebut diserahkan saat Langit sudah memasuki masa SMA.

Tok tok tok

Ibu panti mengetuk pintu kamar Langit. "Langit, Ibu boleh masuk?" tanyanya.

"Boleh, Bu. Pintunya nggak dikunci kok," sahut Langit dari dalam kamar.

Pintu terbuka, Ibu panti berjalan mendekati Langit yang sedang mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke kota. Terdapat beberapa tumpukan baju yang masih tergeletak di atas kasur.

Langit menghentikan aksi beberesnya, ia tersenyum manis melihat kehadiran sang ibu.

"Langit, sepuluh tahun lalu, Ibu dititipkan kotak ini sama wanita yang mengantarkan kamu dulu. Ibu gak tau isinya apa, semoga bisa jadi petunjuk buat kamu." Ibu panti yang bernama Laras Puspita itu menyerahkan kotak kecil itu pada Langit.

Langit menerima kotak tersebut dan menatap ibu panti. "Terima kasih, Ibu."

Laras tersenyum manis menatap Langit. "Sama-sama, Nak. Ya udah, Ibu mau kembali ke dapur lagi, mau mempersiapkan makan malam."

Setelah kepergian Laras, Langit kembali menatap kotak yang ada di tangannya. Rasa penasaran Langit sudah menggebu-gebu, ia langsung membukanya.

Langit mengernyitkan dahinya, menatap sebuah kalung berbandul awan kecil berwarna biru muda.

Saat Langit mengangkat kalung itu, ada sebuah benda putih yang tergulung jatuh di atas kasurnya.


"Eh, ada kertas." Selain kalung, ternyata di dalamnya terdapat sebuah kertas yang berukuran tiga jari. Langit langsung membuka dan membacanya, "Jakarta Selatan."

Langit terdiam berpikir sejenak.

"Apa ini petunjuk keberadaan keluargaku?"

"Kalau iya, berarti aku punya kesempatan untuk bertemu mereka. SMA Cakrawala kan ada di Jakarta Selatan juga. Walaupun Jakarta Selatan itu luas, setidaknya aku masih punya harapan."

Senyum manis terukir manis di bibirnya. Binar bahagia terlihat jelas di wajah Langit. Sebuah harapan kecil muncul, Langit berharap, semoga keberuntungan akan berpihak padanya.

"Semoga secepatnya aku bisa bertemu kalian. Ya, semoga saja."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kalung milik Langit

Kalung milik Langit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Sobir ( sobat biru ) tim cerita apa?

Sad ending
Atau
Happy ending

AstrophileWhere stories live. Discover now