Bab 10 ~ Berita Duka

1K 104 12
                                    

Kamar kos Langit sedikit berantakan, pelakunya adalah Reikana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamar kos Langit sedikit berantakan, pelakunya adalah Reikana. Semenjak Langit pulang dari rumah sakit. Pemuda absurd itu sering menginap di kosannya.

Seperti malam ini, Rei beberapa kali marah-marah tidak jelas saat kalah bermain game online. Bahkan seprei tempat tidur Langit sudah jauh dari kata rapih, setiap sudutnya sudah terlepas.

Langit, ia hanya bisa diam dan pasrah. Nanti juga akan kembali dibereskan oleh Rei, setelah pemuda itu selesai bermain game onlinenya.

"Ck! Tim apaan sih ini! Kalah mulu perasaan." Ingin rasanya Rei membanting ponsel mahalnya. Namun, niat buruknya diurungkan, takut sang ibu akan mengamuk karena Rei terlalu sering merusakkan ponsel.

Rei membaringkan tubuhnya sambil menatap plafon kamar kos Langit yang berwarna coklat susu. Setelah beberapa kali kalah, akhirnya Rei memutus untuk berhenti main game.

"Bosan nggak sih?" Rei memiringkan tubuhnya menghadap Langit yang sedang melukis di kanvas kecil.

Langit menggeleng kepalanya. Namun, pemuda itu tetap fokus pada lukisannya yang hampir selesai sedikit lagi. Lukisan bertema malam hari dengan bintang-bintang yang begitu indah.

"Wah! Bagus banget lukisannya." Rei berdecak kagum, mulutnya bahkan sampai menganga lebar.

"Terima kasih," ucap Langit sambil tersenyum lebar. Dengan menambahkan sedikit siluet pohon, lukisan Langit akhirnya selesai.

"Boleh buat gue, gak? Mau gue pajang di kamar. Pasti aesthetic," pinta Rei.

"Iya, boleh. Aku keringkan dulu, biar nggak belepotan." Langit meletakkan lukisan tersebut di dekat kipas angin, agar lebih cepat kering.

Ponsel Langit berdering, menandakan ada panggilan masuk. Langit meraih ponselnya yang tergeletak di atas lantai, lalu mengeceknya, ternyata panggilan tersebut dari Galang.

Langit menggeser tanda hijau yang bergerak di layar ponselnya.

"Hallo, Mas. Assalamualaikum." Langit memberi salam.

"Waalaikumsalam. Kamu apa kabar, Dek?" Terdengar suara yang begitu bersemangat dari Galang, pemuda berusia 25 tahun itu memiliki sifat yang hampir mirip dengan Rei. Heboh dan rempong.

"Alhamdulillah, baik, Mas. Mas dan yang lain pada sehat di sana?"

"Alhamdulillah, di sini pada sehat semua," jawab Galang. "Oh iya. Mas mau kasih tau kamu, kalau besok Bapak sama Ibu mau ke kota. Katanya sih mau ke rumah adiknya Bapak, sekalian mau jenguk kamu. Mereka kayaknya berdua kangen berat sama kamu." Terdengar kekehan kecil dari Galang.

AstrophileWhere stories live. Discover now