Bab 6 ~ Musik

970 138 15
                                    

Ruang musik sudah dipenuhi oleh para senior dan junior yang beberapa hari kemarin mendaftar ekstrakulikuler musik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang musik sudah dipenuhi oleh para senior dan junior yang beberapa hari kemarin mendaftar ekstrakulikuler musik. Ada sekitar tiga puluh orang senior dan dua puluh tiga junior yang hari ini akan dites satu-persatu kemampuannya.

Ekstrakulikuler musik salah satu ekstrakulikuler kebanggaan SMA Cakrawala. Setiap tahunnya dapat menyumbangkan minimal tiga piala.

Ekstrakulikuler musik sendiri terdiri dari tiga band, satu paduan suara dan beberapa penyanyi solo dan duet. Tiga band tersebut diberi nama Orion Band, Sirius Band dan Rigel Band.

Penyeleksian kali ini sangat ketat dan pemilih. Junior yang lolos akan menggantikan posisi band yang kosong karena senior yang sudah tamat.

Melihat para senior yang berjejer, membuat jantung Rei berdebar kencang sedikit gugup. "Kok gue deg-deg, ya. Coba lo pegang dada kiri gue, kayak mau copot jantungnya."

Rei meraih salah satu tangan Langit dan meletakkan telapak tangan tersebut tepat di dada sebelah kirinya. Langit dengan polosnya mengangguk kecil membenarkan ucapan Rei.

"Iya, Bang," ucap Langit.

"Hallo semuanya. Perkenalkan nama gue Azriel Bahtera. Gue ketua ekstrakulikuler musik untuk satu tahun ke depan. Nah, posisi gue sebagai drummer di Rigel Band. Sebelumnya, gue mau ucapkan terima kasih buat kalian yang sudah mendaftar diri untuk masuk di ekstrakulikuler ini."

Azriel Bahtera, murid yang satu kelas dengan Angkasa dan Arfian. Bahkan mereka bertiga adalah sahabat, tapi bedanya Azriel tidak ikut bergabung di OSIS seperti Angkasa dan Arfian. Namun, Angkasa dan Arfian ikut bergabung di ekstrakulikuler musik.

"Perlu kalian ketahui. Ekstrakulikuler ini sangat pemilih untuk menentukan anggota band. Kebetulan dengan jumlah kalian yang lumayan ini, tidak akan terpilih semua, karena total yang dibutuhkan dari ketiga band tersebut hanyalah tujuh orang. Kalau seumpamnya kalian tidak terpilih di band, kalian bisa bergabung dipaduan suara atau memilih solo," sambung Azriel kembali.

Semua junior terlihat menagguk paham walaupun jantung mereka berdebar kencang. Sepertinya kegugupan sedang menghampiri mereka semua.

"Baiklah. Untuk mempersingkat waktu, tes langsung aja kita mulai. Masing-masing dari kalian silahkan tunjukan bakat kalian. Boleh bernyanyi, bermain musik atau keduanya. Gue akan panggil satu-persatu." Azriel mengecek kertas yang berisikan nama-nama para junior.

Satu-persatu junior yang dipanggil Azriel maju ke depan memperlihatkan kemampuannya. Sejauh itu tidak ada yang terlihat buruk, semua berjalan dengan baik dan lancar.

"Reikana Xailendra, silahkan maju ke depan," perintah Azriel.

Rei langsung berdiri, sebisa mungkin ia menghalau rasa gugupnya. Tidak, seorang Rei tidak boleh mempermalukan diri sendiri. Dengan menampilkan wajah cengengesan, Rei sudah merasa tenang karena sudah kembali kesetelan pabrik.

AstrophileWhere stories live. Discover now