Bab 21 ~ Kilas Balik 2

672 81 2
                                    

Jujur, sampai sekarang aku masih ga nyangka kalau Astrophile udah punya 22 ribu lebih view, huaaa mau nangis tau rasanya.

Soalnya ini cerita termasuk jarang aku promosikan, karena emang aku kurang pinter promosi hehehe.

Kalian tau, nggak? Cerita ini tuh udah direvisi lebih dari 3 kali, hahaha. Bahkan sekarang lagi perombakan sedikit alur biar ga klise-klise amat, walaupun masih terlihat klise hehehe.

Buat pembaca setia, saranghae 3000 kali buat kalian semuaaaaaaaa.

☁️
~
~
~

Btw part ini lumayan panjang loh.

Jangan bosan ya hehehe

Waktu tidak begitu terasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Waktu tidak begitu terasa. Kini Sky sudah tumbuh menjadi batita yang tidak lama lagi akan menginjak usia lima tahun. Sky kecil sangat menggemaskan, anak baik hati yang jarang rewel.

"Ayah, Angkasa mau disuapi sama Ayah," ucap anak sulung mereka yang sudah masuk sekolah dasar.

"Sini, duduk dipangkuan Ayah," ucap Bumantara lembut pada anak sulungnya.

Angkasa berjalan mendekati sang ayah. Tubuh ringannya kini diangkat oleh Bumantara dan didudukan di atas pangkuan.

Sky kecil hanya bisa menatap sendu keduanya. Anak itu sedikit iri melihat abangnya yang bisa dekat pada sang ayah dengan bebas. Tidak seperti dirinya yang selalu saja mendapat alasan yang berkedok penolakan dari ayahnya ketika ingin bermanja juga.

Mentari menyadari ekspresi wajah anak bungsunya yang memancarkan kesedihan. Hati Mentari begitu pedih seperti terisis oleh sebilah pisau tajam. Sungguh, hati ibu mana yang tidak sakit melihat anaknya yang dibeda-bedakan.

"Sky sini, Nak. Bunda suapin," ucap Mentari dengan suara yang sedikit bergetar menahan tangis.

Sky tersenyum lebar saat mendapatkan tawaran dari ibunya. Dengan senang hati, anak yang belum genap lima tahun itu tertatih lucu mendekati ibunya.

Mentari mengangkat tubuh mungil Sky, lalu meletakkannya di atas pangkuan, sama seperti perlakuan suaminya pada anak sulungnya.

"Pesawat tempur mau mendarat," ucap Mentari sambil melayangkan sedok yang berisikan nasi beserta lauk dan sayur.

Sky membuka mulutnya lebar-lebar menyambut suapan dari ibunya.

"Adek Ky lucu," kata Angkasa saat melihat tingah laku adiknya yang menurutnya begitu menggemaska.

AstrophileWhere stories live. Discover now