Bab 9 ~ Baku Hantam Lagi

913 110 5
                                    

Sabtu ini SMA Cakrawala sedang tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sabtu ini SMA Cakrawala sedang tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dua Minggu lagi akan ada pertandingan basket antara sekolah se Jakarta. Tahun ini SMA Cakrawala mendapatkan giliran menjadi tuan rumah diselenggarakannya pertandingan basket tersebut.

Para pemain basket beserta cadangannya berkumpul di ruang olahraga untuk membahas tektik bermain dan jadwal latihan.

"Baiklah teman-teman semua. Dua minggu lagi akan ada bertanding. Gue harap, kita semua bisa bermain secara profesional. Basket adalah salah satu kebanggaan SMA Cakrawala, kita jangan sampai mencoreng nama baik sekolah. Bermain sportif adalah poin yang paling penting." Arfian menyampaikan pesan tersebut kepada tim nya.

Semua yang berada di gedung olahraga mengangguk paham atas apa yang diucapkan Arfian. Semua yang terpilih adalah orang yang benar-benar memiliki kemampuan yang patut diacungkan jempol, tiga hari berturut-turut mereka melakukan seleksi untuk mencari anggota yang pantas naik dipertandingan.

Mereka semua mulai membicarakan waktu latihan. Biasanya latihan hanya seminggu sekali, kini ditingkatkan menjadi tiga kali dalam seminggu menjelang pertandingan dimulai. Setelah kesepakatan telah disetujui oleh seluruh anggota, sebagian dari mereka mulai pamit meninggalkan ruang olahraga.

Rei mendekati Angkasa beserta kedua temannya yang sedang sibuk menatap layar laptop yang menampilkan data-data para memain basket.

"Bang, sebelumnya emang SMA Cakrawala selalu menang tanding basket?" tanya Rei kepada Angkasa.

"Udah lima tahun berturut-turut SMA Cakrawala selalu juara pertama," jawab Angkasa.

"Waduh gue deg-degan jadinya, apalagi ini pertandingan pertama gue."

"Lo jago main basket, lo jangan sampai mengecewakan tim dan sekolah. Lo terpilih bukan sembarangan dipilih. Walaupun kelakuan lo kayak setan, tapi kemampuan lo main basket lumayan oke." Angkasa tetaplah Angkasa, kalimat pedasnya tidak bakal ketinggalan.

"Ck! Lo emang orang terkampret yang pernah gue kenal. Muji ya muji aja kali! gak usah pakai setan!"

Arfian, Azriel dan Segara yang tadinya hanya diam dan menyimak, kini tawanya terlepas ketika melihat wajah Rei yang begitu kesalnya karena diejek oleh Angkasa.

☁️☁️☁️


Langit sedang duduk di bawah pohon rindang di belakang sekolah. Halaman sekolah jarang dikunjungi oleh murid lain, padahal tempatnya sangat asri dan segar. Langit menghirup napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskan secara perlahan. Sungguh, udara snagat segar padahal matahari lumayan terik.

Langit sangat menyukai keheningannya. Namun, ia tidak membenci keramaian. Keheningan membuatnya tenang, sedangkan keramaian membuatnya bisa berinteraksi dengan orang lain.

Saat Langit memejamkan matanya sejenak menikmati ketenangan. Tiba-tiba saat membuka mata kembali, Langit dikagetkan oleh perempuan yang sudah duduk di sampingnya.

AstrophileWhere stories live. Discover now