95

13K 959 181
                                    

"phi seneng ga sama surprise aku? Suka ga sama jalan-jalannya tadi?" tanya gulf saat ia dan mew beristirahat dikamar hotel.

"seneng sayang, phi juga suka sama jalan-jalannya, terimakasih na"

"sama-sama, gulf juga suka karena bisa quality time bareng phi mew"

"seminggu sekali aja apa ya begini?" tanya mew sambil memeluk erat tubuh gulf.

"sembarangan, ga mungkin anak-anak sering ditinggal phi"

"sebulan dua kali?" tanya mew yang dijawab gelengan oleh gulf.

"sebulan sekali deh?" tanya mew lagi yang juga dijawab gelengan oleh sang istri.

"terus?"

"sekali empat bulan, gimana?" tawar gulf.

"no, itu kelamaan cintaku" jawab mew tidak setuju.

"penawaran terakhir nih ya, sekali tiga bulan, kalau gamau yaudah gausah" ujar gulf.

"oke deal" jawab mew.

"okey"

"gimana sama me time nya kamu?" tanya mew mengusap surai gulf.

"ga kepikiran, ntar ntar aja, aku belum butuh juga"

"kalau butuh me time bilang phi oke, itu penting buat kamu, kamu berhak menikmati waktu sendiri, kamu boleh punya waktu buat hangout sama temen-temen kamu, kamu cukup bilang sama phi oke sayang" ujar mew.

"oke phi mew"

"phi tau ngurus anak ga gampang, walaupun ada sha yang selalu bantu, tapi phi ngerti gimana capek nya kamu, walaupun orang lain ngiranya kamu cuma dirumah aja sama anak-anak, tapi phi paham capeknya itu ga bisa dijelasin, ngurusin anak gaada jam kerja nya sayang, gaada jam istirahat nya, kamu selalu ada jam berapapun untuk anak-anak kita, phi sangat-sangat berterimakasih sama kamu, dan kamu berhak memiliki waktu sendiri kapanpun kamu mau" ujar mew yang membuat gulf tersenyum.

"phi tau ga apa yang paling sering phi jeed dan temen-temen aku tanya setelah aku menikah, mereka selalu nanya gimana nikah sama mew? Strict ga? Banyak aturan ga? Kamu kan ga bisa masak, mew sering komplain ga?"

"terus kamu jawab apa?"

"rahasia, aku gamau ngasih tau phi mew, ntar phi mew terbang lagi denger jawaban aku" jawab gulf yang membuat mew tertawa.

"berulang kali phi bilang sama kamu, phi nikahin kamu buat jadi pendamping hidup phi, buat jadi tempat phi pulang, phi minta kamu baik-baik ke orangtua kamu bukan untuk phi suruh-suruh atau phi komplain terus menerus atas apa yang ga bisa kamu lakuin, phi meminta kamu dari orangtua kamu untuk phi bahagiakan, untuk kita bahagia bersama, untuk jadi partner phi disegala hal, untuk jadi cintanya phi, sayangnya phi, untuk jadi bubu dari anak-anak kita. Phi ga peduli kamu bisa masak apa engga, buat phi masak itu bukan kewajiban buat istri, phi ga masalah dengan hal itu, phi tau yang phi nikahin itu orang yang ga bisa masak, lagian kamu mau bisa masak atau ga bisa masak, phi akan meminta tolong orang lain untuk bekerja membantu menyiapkan makanan dirumah kita, istrinya phi udah capek ngurusin anak, ngurusin suami, masa masih dituntut untuk bisa masak sih?"

"aku pernah bilang begitu tau soal masak, terus temen aku ada yang bilang, ya beruntung kalau dapet suami kaya"

"bersyukur aja, ya kalaupun phi ga mampu untuk mempekerjakan orang, itu bukan alasan untuk phi menuntut istri phi harus masak, harus nyediain makanan buat phi, kalau ga ada makanan ntar phi marah-marah, ga gitu loh sayang, ga ada salah nya suami yang sesekali masak juga, berumahtangga itu bekerjasama, itu poin nya"

"tapi kan katanya suami udah capek-capek kerja, nyampe rumah masa harus masak juga"

"istri ga capek kah? Ngurus anak ngurus rumah ga capek? Tingkah anak, mood anak itu ga sama setiap jam nya, pasti capek ngadepin itu, udah phi bilang kan tadi ngurus anak itu ga ada jam kerja nya, ga ada jatah istirahatnya, harusnya sama-sama saling memahami"

SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang