Special Chapter+++++

8.2K 819 172
                                    

Pukul tiga malam gulf terbangun dari tidurnya saat merasakan pergerakan yang cukup kuat dari bayi yang ada didalam perutnya.

Gulf sedikit meringis saat merubah posisinya untuk duduk bersandar pada kepala ranjang. Setelah berhasil menyamankan posisinya, gulf pun mengusap-usap pelan perutnya.

"baby kenapa hm?" tanya gulf pelan sambil terus mengusap perutnya.

"kontraksi nya nanti aja boleh ya kalau udah pagi, kasian daddy nanti kebangun, bubu gabisa sendirian soalnya" ujar gulf.

"shhh" ringis gulf saat merasakan perutnya semakin sakit.

Gulf pun berusaha mengatur pernafasannya agar lebih tenang dan tidak menggangu tidur mew yang masih tampak nyenyak disampingnya.

"baby mau lahir hari ini ya?" tanya gulf berusaha mengalihkan rasa sakitnya.

"tapi tunggu siang dulu ya?" tawar gulf.

"pagi deh pagi" ujar gulf kembali.

Perlahan rasa sakitnya semakin kuat dirasakan oleh gulf pada bagian perut dan pinggangnya, ia pun meremas kuat selimut tebal yang ia pakai bersama mew.

Sesekali ringisan kecil keluar dari mulut gulf, walaupun ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak bersuara agar tidak menggangu tidur mew disampingnya.

Air mata gulf mengalir saat ia tidak bisa menahan rasa sakitnya, namun gulf masih tidak ingin membangunkan suaminya.

Tanpa gulf sadari satu tangan mew terulur untuk memijat lembut bagian pinggang gulf, sentuhan itu membuat gulf menoleh dan melihat mew yang masih memejamkan matanya.

"tinggal cubit atau pukul phi apa salahnya sayang?" tanya mew dengan suara yang sedikit serak.

Mew akan selalu menjadi mew yang sangat peka, ditambah ini sudah dekat dengan hpl bayi mereka, sudah pasti tingkat kepekaan mew akan meningkat.

Semenjak kandungan gulf masuk bulan kesembilan, mew tidak pernah benar-benar tidur nyenyak, ia akan berusaha untuk terus merasakan pergerakan dan mendengarkan sekitarnya saat ia tertidur.

Mew melakukan ini karena ia tau betul sifat gulf yang selalu merasa tidak enak untuk mengganggu waktu istirahat mew.

Tak lama mew merubah posisinya untuk duduk diatas ranjang, melebarkan kedua kakinya dan perlahan membawa gulf untuk duduk dihadapannya diantara kedua kaki mew. Tubuh itu langsung ia peluk dan kedua tangannya bergerak memijat lembut pinggang sang istri.

"sebentar lagi ketemu baby ya kita? Bubu seneng ga?" tanya mew.

Gulf hanya mengangguk didalam pelukan mew, ia menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik suaminya itu.

"phi minta maaf na" ujar mew mengusap punggung gulf.

"kuat ya sayang" bisik mew.

"i love you yainong" ujar mew lalu mengecup pipi gulf.

"phi sayang kamu, terimakasih untuk semuanya cintaku"

"phi mew" lirih gulf.

"yes love"

"pinggang gulf sakit phi, perut gulf juga" adu gulf.

"maaf phi ga bisa apa-apa sayang, phi ga bisa ngurangin sakitnya gulf" ujar mew sambil memijat lembut pinggang gulf.

"nafas yang teratur sayang, bareng phi ya" ujar mew yang membuat gulf mengikutinya untuk mengatur pernafasannya.

"phi ga kuat, sakit phi" lirih gulf menangis.

"gulf ga kuat" lirih gulf.

"kita ke rumah sakit oke" ujar mew.

Mew pun melepaskan pelukannya dari tubuh gulf dan langsung bergegas mengambil semua perlengkapan gulf yang memang mereka bawa kerumah orangtua mew untuk berjaga-jaga.

SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang