chapter 1

434 41 18
                                    

~Author

Setelah satu tahun lebih mereka hidup tanpa sosok adiknya itu kini mereka sudah mulai berdamai dengan keadaan dan mulai bangkit dari keterpurukan.
Banyak hal yg terjadi setelah Fajri sudah tidak lagi bersama mereka, seperti papa nya yg jugak mengalami musibah kebakaran kantor yg mengakibatkan papa ikut meninggal dalam kebakaran tersebut.

Setelah papa nya meninggal, kini banyak teror yang tiba-tiba bermunculan, semua teror-teror itu sangat mengganggu kehidupan mereka, mereka menduga kalau ini semua ulah rekan kerja papa nya itu.

Kini kehidupan Shandy maupun Fenly sudah berubah 80% yg mana dulunya hanya menikmati harta kekayaan papah nya, setelah papa nya meninggal dan kantor kebakar mereka mengalami rugi besar dan tidak mampu membayar kerugiannya alhasil mereka harus kehilangan kekayaan itu, hanya rumah lah yg masih tersisa meskipun mereka harus berkerja keras untuk mencukupi kebutuhan nya sehari hari.

Shandy kini pemuda itu berkerja di bengkel milik sahabat nya yaitu Farhan sedangkan Fenly ia memilih untuk berhenti kuliah dan membantu Shandy bekerja, ia kini bekerja di cafe milik sahabat kakak nya yaitu Ricky sebagai penyanyi cafe, mereka slalu mensyukuri kehidupan kehidupan yg telah mereka lalui selama ini.

***
Kini di malam hari Fenly dia tengah melajukan kendaraannya menuju cafe Ricky, namun tiba tiba ada sebuah mobil yg dengan sengaja menyerempet motor nya alhasil ia tidak bisa menyeimbangi laju motor nya dan mengakibatkan ia terjatuh.

Brukkk

"Aaaaawwwwwww" teriak fenly refleks

Orang orang yg ada di mobil tersebut kemudian keluar dari mobil nya dan langsung menghampiri fenly menyekap fenly untuk di bawa bersama mereka.

"Kalian siapa lepasin saya, saya harus kerja" teriak fenly ia terus memberontak agar ia bisa lepas dari preman preman ini.

Namun nasib nya sungguh malang kali ini, di karenakan ia tidak bisa kabur seperti biasanya, karna ia merasakan sakit di bagian kaki dan luka di sikunya akibat jatuh dari kendaraan tadi.

Preman preman tersebut langsung membawa fenly masuk ke dalam mobil mereka dan membawa nya ke sebuah gedung tua.

Sesampainya di gedung itu fenly langsung di seret di bawa ke dalam gedung itu, entah nasib nya akan seperti apa nantinya.

Di tempat yg tersembunyi ternyata ada sosok pemuda yg tengah memperhatikan kejadian itu, ia entah merasa tidak tega melihat fenly yg di sekap oleh orang orang suruhannya itu.

"Apa gue harus nolongin dia lagi ya seperti biasanya, tapi nanti dinand curiga lagi karna udah keseringan, gue harus apa ya, gue bener bener gak tega melihat dia di sekap seperti itu" gumah nya sambil memikirkan apa yg harus ia lakukan sehabis ini.

Preman preman itu menuduki tubuh fenly di kursi lalu mengikat nya agar ia tidak kabur, setelah selesai merekapun keluar dari ruangan itu menyisakan fenly sendirian.

"Gue harus apa gue harus kabur dari sini, tapi gimana cara nya, oh tuhan tolong aku" gumah fenly yg tidak bisa berbuat apa apa.

Namun tiba tiba bunyi pintu yg membuat ia beralih ke arah bunyi itu, masuk lah satu pemuda, namun pemuda itu malah membuka ikatan tangan dan kakinya, pemuda itu memakai penutup muka supaya aksi nya tidak di ketahui oleh anak buah nya.

"Lo siapa? Lo mau apa?" Pertanyaan fenly itu tidak dapat jawaban dari pemuda tersebut.

"Ikut gue kalau mau selamat" ucap pemuda itu, fenly tidak ada pilihan lain selain meng ia kan permintaan pemuda yg bersamanya ini dengan langkah yg sedikit pincang picang ia pun berusaha mengikuti langkah demi langkah yg di tutur oleh pemuda di depan nya ini.

Syukurlah ternyata bener pemuda ini membawanya keluar dari gedung itu, tapi ia jadi penasaran dengan pemuda yg menolong nya ini.

"Lo siapa, gue tau Lo bagian dari preman preman itu, tapi kenapa Lo baik sama gue dan malah membantu gue untuk kabur" tanyak Fenly, namun pemuda itu nampak ingin menjauh dari fenly, tapi fenly berhasil menahan tangan nya.

"Gue bukan siapa siapa, lepasin gue dan Lo boleh pergi dari sini atau enggak temen temen gue akan bawa Lo masuk ke gedung itu lagi" ucap pemuda itu.

"Kenapa suara dia seperti gak asing ya" gumah fenly dalam hati

"Gue akan pergi dari sini tapi gue pengen lihat muka Lo terlebih dahulu"

"Gak perlu cepet pergiiii,temen temen gue sudah menyadari kalau Lo kabur"

"Gak gue gak akan pergi dari sini sebelum gue lihat muka Lo terlebih dahulu"

"Ah dasar keras kepala" ucap pemuda itu sambil perlahan membuka penutup muka nya.

Fenly seketika di buat shock melihat pemuda yg menolong nya tadi dan ia tidak menyangka bisa bertemu dengan orang yg slama ini ia rindukan.

"Lo Fajri, Lo adek gue, ini beneran Fajri kan?" ucap nya shock dan tanpa aba aba langsung memeluk tubuh pemuda itu.

"Apaan sih, siapa Fajri? Nama gue Zidane, cepet pergi dari sini sebelum temen gue nemuin Lo" ucap pemuda itu lalu meninggal kan fenly yg diam mematung.

"Gue gak mungkin salah lihat dia beneran Fajri adek gue, ajii Lo masih hidup" ucap nya lalu pergi dari tempat itu, ia ingin sekali menyampaikan hal ini kepada sang kakak, ia tau kakak nya pasti sangat merindukan Fajri sama seperti dirinya yg terpenting ia sekarang harus pergi dari tempat ini terlebih dahulu.

Kini fenly sudah sampai di pinggir jalan tidak mungkin ia berjalan sampai ke kafe Ricki dengan kondisi kaki dia yg semakin nyeri, alhasil ia menghubungi kakak nya minta di jemput biar pun ia tau kakak nya pasti akan meng intrograsi nya nanti, ia tidak peduli itu yg terpenting ia bisa pergi dari sini.

****
Di rumah shandy ia sedang meng istirahat kan tubuh nya di ranjang milik nya, karna ini sudah malam jadi ia tidak ada kerjaan karna bengkel milik Farhan cuman buka pagi sampai sore saja.

Tak berselang lama kini handphone milik nya berbunyi menandakan ada yg menghubungi dirinya, ia langsung melihat siapa yg menggangu waktu istirahat nya.

"Fenly" gumah nya setelah melihat siapa yg menghubungi dirinya, ia pun segera mengangkat telpon tersebut.

"Hallo fen ada apa telpon?"

"Kak bisa jemput fen gak, posisi fen sekarang lagi di jln *****"

"Fen Lo ngapain di situ, itu kan bukan jalan menuju kafe Ricky, trus motor Lo kenapa, mogok lagi ya?"

"Kak nanti fen jelasin, pliss sekarang jemput fen dulu ya".

"Yaudah tunggu di situ, kak Shan otw"

Setelah adik nya menyuruh untuk di jemput, kini Shandy pun bergegas pergi ke jalan yg di beri tau oleh adik nya itu, meski banyak pertanyaan  yg muncul di otak nya, tapi ia bersabar dan akan meminta kejelasan nanti setelah ia bertemu langsung dengan adik nya itu.

🌸🌸🌸

Jangan lupa vote dan komen

Supaya saya bisa makin semangat buat

ngelanjutin cerita ini, bantu follow juga

buat yg belum follow, terimakasih

Dream || UN1TY Where stories live. Discover now