chapter 28

153 17 6
                                    

~Author

Beres manggung kini Fajri, Fiki, Zweitson langsung kembali ke tempat duduk semula yang telah mereka duduki sebelum akhirnya naik ke atas panggung.

Sesampai di kursi itu mereka kaget melihat banyaknya makanan dan minuman mewah yang bahkan mereka belum pernah icipin sebelumnya.

"Wah ini yakin meja kita tadi? Gue takut kita terlalu berharap pada akhirnya ini makanan ternyata punya orang lain" ucap Fajri yang tak mau berharap terlebih dahulu sebab mereka belum memesan apapun sedari tadi.

"Iya juga sih, tapi kan Bang Rick tadi sempet bilang akan ngasih kita apapun makanan yang kita pengen pesan. Apa mungkin ini makanan gratisan dari dia!" Ucap Zweitson

"Aelah kebanyakan konspirasi Lo berdua, yaudah kali kalau di tarok di meja kita ya otomatis ini buat kita, tinggal makan aja lah apa ribetnya coba" ucap Fiki ia pun mulai mencicipi makanan tersebut. Fajri dan zweitson pun hanya saling tatap tatapan melihat Fiki yang mulai memakan makanan itu.

"Ayo Lo berdua gak mau makan apa? Biar gue yang habisin nih" ucap Fiki lagi, kemudian Fajri dan Zweitson pun mulai duduk di kursi itu dan mulai menyicipi makanan demi makanan yang telah tersedia di meja tersebut.

"Auwww ini enak banget seafood kesukaan gue, rasanya tidak ingin berhenti untuk memakannya hemmpp" ucap Zweitson kegirangan, setelah mencoba mencicipi seafood kesukaan nya.

"Tapi ini kok rasa nasi goreng nya kayak gue kenal ya! Apa perasaan gue aja kali ya!"ucap Fajri, ia sepertinya familiar dengan rasa masakan nasi goreng ini.

"Kan semua nasi goreng sama aja rasanya Ji, cuman di aduk pake kecap dan dikasih tabur garam doang" ucap Fiki ngasal.

Tak lama kini 3 orang pemuda datang menghampiri ke tiganya lalu satu orang pemuda itu langsung menjewer kuping salah satu di antaranya.

"Apa kata Lo tadi? Coba di ulangi sekali lagi,,,,,," ucap pemuda itu sambil menjewer kuping Fiki. Ternyata ketiga pemuda tersebut memantau ketiga nya sedari tadi.

"Ampun Fen, lepasin telinga gue" ucap Fiki sambil menjerit Karna kesakitan.

"Berani-beraninya Lo bilang semua nasi goreng sama aja, cuman pake kecap dan di taburi garam doang. emang Lo bisa buat nya ha!" Ucap Fenly ia tak terima masakannya di bilang rasanya sama kayak masakan orang lain.

"Yaudah sih, mana gue tau kalau itu nasi goreng bikinan Lo" ucap Fiki yang hampir menangis Karna kesakitan.

"Jadi ini nasi goreng bikinan kak Fen? Pantesan rasanya kayak gak asing, rasanya masih enak kayak yang dulu-dulu hemppp" ucap Fajri sambil menyendoki nasi goreng itu lalu di masukin ke mulut nya lagi. Fenly rasanya senang mengetahui Fajri yang masih mengenal masakannya.

"Jadi ini semua di hidangkan special buat kalian bertiga Karna udah terima taruhan dari Bang Rick dan semuanya gratis tanpa perlu di bayar serupiah pun" ucap Ricky menjelaskan, agar mereka tidak kebingungan tentang asal usul makanan yang ada di atas meja mereka.

"Alhamdulillah, makasih bang Rick" ucap Zweitson

"Jangan lupa habisin kalau emang doyan" sambung Ricky

"Udah pasti dong bang" ucap Fajri Zweitson dan juga Fiki, mereka pun kembali makan dengan sangat lahap.

"Buset cepet banget makanya" ucap Gilang kaget melihat cara makan ketiga curut itu.

"Wkwkwk ya gitu deh kalau soal makan, udah gak heran lagi" ucap Fenly yang sudah terbiasa melihat cara makan ketiga curut itu.

Setelah selang beberapa menit mereka menunggu Fajri, Fiki, Zweitson menghabiskan makanan yang tersisa di meja, akhirnya sekarang semua makanan dan minuman itupun telah habis semuanya.

Kini Ricky mulai bicara kepada ketiganya dan di pantau oleh Gilang dan juga Fenly di meja makan itu.

"Gimana makanan nya enak-enak gak? Atau mau nambah lagi? Boleh aja silahkan, hari ini semua makanan free buat kalian bertiga" ucap Ricky sambil berbasa-basi terlebih dahulu.

"Enggak lagi deh bang, udah cukup
Kenyang banget inih perut, gak muat masuk lagi" ucap Fiki sambil mengelus perut buncitnya.

"Yaudah kalau gitu gue mau bilang, Fiki Zweitson mulai malam besok harus jadi pengisi suara di cafe ini ya!" Ucap Ricky langsung ke intinya.

"Ha! Maksud nya jadi penyanyi cafe?" Tanya zweitson dan di angguki kepala oleh Ricky.

"Jadi gini, lusa gue sekeluarga mau liburan ke bali dan Lo berdua gantiin gue buat jadi penyanyi di sini" jelas Fenly.

"Ha!" Ucap Zweitson dan Fiki secara kompak, rasanya mereka terlalu bodoh tidak curiga sedari tadi, maksud dari semua ini.

"Udah lah mau aja, lagian kan enak tuh bisa makan banyak plus gratisan lagi, entar gue temenin juga deh kalau perlu" ucap Gilang menenangkan keduanya.

"Tapi kan_" belum selesai Fiki berucap namun udah di potong oleh Ricky.

"Udah mau aja entar kalian juga bakalan gue gaji kok plus bisa makan enak setiap kali habis perform. Toh juga Fenly paling ngan cuman semingguan liburan nya, entar kalau Fenly udah balik gue gak akan perlu kalian lagi" jelas Ricky kembali, ia sangat berusaha untuk mendapatkan persetujuan dari keduanya, sebab ia bingung harus mencari pengganti Fenly nantinya.

"I_iya udah deh, gak masalah asal perut buncit gue selalu terisi dan gak bakalan kempes" ucap Fiki sambil memperlihatkan perut buncitnya yang semakin membuncit akibat kekenyangan.

"Nah gitu kek dari tadi, kan gak perlu harus di jelasin panjang lebar" ucap Fenly sedikit judes.

"Yah kita terima tawaran ini juga Karna demi Fajri sahabat kita yang mau liburan, gak mungkin kan Aji ma bang Sen bakalan batal liburan hanya gara-gara Lo yang gak bisa ikut" ucap Fiki malah semakin judes.

"Yaudah sih. Ji gue mau pulang nih, Lo gak mau langsung pulang bareng kita aja?" Tanya Fenly ia males ribut sama dua curut itu.

"Gak deh kak, Aji bisa pulang sendiri. Kak Fen langsung pulang aja duluan entar Aji nyusul" ucap Fajri

"Yaudah kalau gitu gue cabut duluan yaw. Awas jangan sampai pulang malam Lo masih anak sekolah jadi gak boleh nakal-nakal" ucap Fenly

"Lah berarti kalau udah tamat sekolah baru bisa nakal?" Cerocos Fiki mencoba menyaring perkataan yang di ucapkan oleh Fenly.

"Diam Lo, sebelum gue sumpal tuh mulut" kesel Fenly sambil menggenggam banyak tissue guna menakuti Fiki.

"Udah kak udah, langsung cabut aja ya, dadadah" ucap Fajri melerai sambil menyuruh Fenly untuk pergi dari tempat itu, dan Fenly pun langsung cabut tanpa harus berlama-lama lagi.

"Yaudah bang Rick juga harus tinggal dulu, kalau masih mau latihan latihan aja dulu toh juga baru jam 4 nih masih ada waktu bentar lagi, sebelum malam, awas Aji jangan sampai di granat Fenly" ucap Ricky

"Gak bakalan lah bang, Aji patuh aturan" ucap Aji

"Yellah-yelah, gue tinggal ya" ucap Ricky dan ia pun kembali keruang nya menyisakan Fajri, Fiki Zweitson di meja makan tersebut.

Tak lama mereka telah menyelesaikan tugasnya dan mereka telah menemukan lagu yang cocok untuk di bawakan di acara kelulusan besok dan mereka juga telah menentukan part-part mana aja yang harus di isi oleh Fiki, Fajri dan juga Zweitson.

Kini mereka pun langsung berpamitan pulang ke rumah masing-masing dan besok akan bertemu lagi di sekolah dengan di adakan acaran perpisahan sekolah.

🌸🌸🌸🌸

Jangan lupa vote dan komen guys biar author bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini.
Thank for reading N1T 💜💙
Maaf banget up nya makin hari makin lama🙏🙏🙏, kuharap kalian enggak bosen dengan cerita ini.

Dream || UN1TY Where stories live. Discover now