chapter 10

155 23 13
                                    

~Author

Sesuai rencana, mereka kini sudah berada didepan rumah keluarga Maulana untuk menjemput zidane. Dan dengan tidak sopannya salah satu dari mereka membuka pintu itu dengan kasar menggunakan kakinya

Brak,,

"Astaghfirullah,," kaget Farhan

"Hm,, mana zidane" Ucap ketua mereka siapa lagi kalau bukan dinand

"Hm,,, ngak ada yang namanya zidane dirumah ini,, jadi mending lo pergi" Bentak Gilang pada mereka.

"Lo serahkan zidane atau gue hancurin rumah lo" Tantang dinand menunjuk Fenly

"Gue ngak masalah jika lo bawak zidane,,, asalkan lo bisa buktikan bahwa zidane yang lo bawak itu bukan Fajri adik gue" Tegas Fenly pada orang itu

"Hm,,, dasar orang aneh,, bukannya adek lo itu,, udah tewas ya,,, lo lupa atau gimana" Ucap noel memandang remeh mereka

"Dia ngak tewas, dia cuma hilang,, lo simpan tu kata baik-baik" Ucap Gilang naik pintan

"Banyak b*cot lo semua,,, " Ucap dinand dan pertarungan pun dimulai

Zidane yang berada disana merasa bingung, ia harus membela siapa kalau ikut bertarung, apa harus membela dinand, atau malah menyerang orang yang telah berbuat baik padanya.

Disela-sela ia melamun, ia melihat kalau Fenly sedang kewalahan bertarung melawan Noel, dan posisinya sudah tersudut kan

Berusaha melawan hasrat ingin membela Noel, namun matanya tidak sanggup melihat kondisi Fenly, dan entah apa yang merasuki nya ia berjalan mendekat dan,,,,

Buckk,,,

Satu pukulan berhasil ia berikan pada Noel.

"Zidane lo apa-apaan sih,, " Ucap Noel sambil mengusap ujung bibirnya

"Udah cukup,,, lo udah keterlaluan sama dia" Ucap zidane yang kini mulai emosi

"Sialan lu" Ucap Noel dan menendang Zidane sehingga ia terhuyung kebelakang dan kepalanya terbentur akan dinding dibelakangnya itu

Ia merasakan sensasi pusing di sekujur kepalanya, bayangan bayangan masalalu nya yang tiba tiba bermunculan seakan tiada henti nya, ia memegangi kepalanya dan berteriak "Arrrrggghhhh" guna untuk menelisir sensasi pusing nya, setelah berteriak ia langsung memejamkan mata nya di karenakan ia sudah terlanjur lemes.

"Fajriiiiiii" teriak fenly dan langsung mendekati pemuda itu

Suasana masih riuh dengan pertengkaran yang tidak ada kata akhir, dari dua kubu sama sama tidak ada yang ingin mengalah sama sekali, mereka sama sama terserang emosi terhadap satu sama lain, sehingga tidak ada yang ngeh kalau Zidane kepalanya terbentur.

"Jiiii, fajriiii, Lo gak papa kan" tanya fenly sambil menepuk nepukan pipi Zidane agar dia tidak kehilangan kesadaran nya

Dengan pelan Zidane membuka matanya kembali dan mengeluarkan kata

"Ba_ng_sen, ka_kak_fen" lirih Zidane dengan sepenuh tenaga

"Jiii, ji Lo udah inget" ucap fenly sambil tersenyum gembira, ia segera menghapus air mata yang sempat keluar dari pelopak matanya

Tanpa mereka sadari ada pemuda lain yang sedari tadi memperhatikan mereka dari jarak kejauhan, pemuda ini mendekati mereka sambil memegangi sebuah balok kayu, guna untuk memukuli salah satu di antara keduanya.

"Ka_k fen a_wasssss"

Buck,,,,,

Percuma Zidane menyuruh nya untuk pergi, Karna fenly pun kalah cepat dengan pemuda yang memukuli punggung nya, Kini tubuh fenly pun sudah tersungkur ke tanah dan ia sudah dalam keadaan pingsan.

Dream || UN1TY Where stories live. Discover now