chapter 23

179 23 18
                                    

~Author

Matahari sudah mulai terbit dari arah timur, memancarkan cahaya indah nya dan menghangatkan seluruh penghuni bumi.

Fajri sudah siap untuk ke sekolah begitupun dengan Fenly yang mendampinginya, sebelum pergi mereka menyempatkan diri untuk sarapan terlebih dahulu di rumah sebab Shandy sudah siap memasak sarapan pagi.

Shandy sudah tau kalau kedua adiknya akan pergi ke sekolah pada pagi ini, maka dari itu ia bersedia bangun subuh untuk menggantikan tugas Fenly masak dan berberes rumah, agar Fenly pun dapat pergi tanpa rasa kecapean. Meskipun Shandy sendiri juga harus masuk kerja tapi gak apa ini demi kedua adiknya. Ia seneng mendengar bahwasanya Fenly bersedia pergi ke sekolah Fajri tanpa paksaan dari siapapun. Semoga setelah ini keduanya bisa akur dan saling membantu satu sama lain.

Tapi di sela-sela sarapan paginya bersama kedua adiknya, Shandy masih teringat dengan pertanyaan nya semalam yang tak di beri jawaban oleh Fenly, sebab Fenly beralasan kecapean dan mau istirahat. ia akan berusaha menanyakannya lagi sekarang. Karna keduanya pun sekarang sudah hampir selesai sarapan.

"Fen, jadi sekarang gue mau nanya soal semalam. Kenapa cermin yang ada di kamar Lo itu ada coretan? Apa itu berhubungan dengan teror? Plis kali ini tolong kasih gue jawaban yang bener, gue gak mau kalian beralasan lagi, gue tau pasti Aji juga tau soal ini kan? Jadi tolong jujur sama kak Shan"
Ucap Shandy dengan lemah lembut dan langsung to the point tanpa berbasa-basi lagi.

Fenly dan Fajri saling bertatapan kemudian Fajri menganggukkan kepalanya pertanda ia menyuruh Fenly untuk jujur saja, karena cepat atau lambat pasti Shandy bakalan tau juga nantinya.

"Sebenernya,,,,,, sebenarnya,,,, kita harus ke sekolah sekarang, ya ke sekolah sekarang, sebelum terlambat, yakan Ji?" Ucap Fenly lalu kemudian menarik pergelangan tangan Fajri untuk langsung keluar bersama nya, agar terhindar dari pertanyaan itu.

"Eh-eh-eh, Bang Sen Assalamualaikum" ucap Fajri di sela terus di tarik tangannya oleh Fenly. Ia juga heran dengan kakak nya ini kenapa gak sebaiknya jujur saja, kenapa harus terus menghindar padahal bang Sen juga berhak tau tentang teror yang belakangan ini sering mereka terima.

"Yah, kenapa sih gak sebaiknya jujur aja, giliran di tanya slalu ber alasan" dengus Shandy heran dengan kedua adiknya yang telah pergi meninggalkan nya sendirian di meja makan.

"Syukur lah kak Shan gak ngejar sampai sini" ucap Fenly sesampai di bagasi sambil menghela nafasnya.

"Kenapa sih Fen gak coba jujur aja, kasian Bang Sen kalau kita nya ngehindar terus, kalau sampai dia tau sendiri nanti gimana? Apa yang harus Lo katakan ha!, Apa harus ngeles lagi?" Ucap Fajri tegas

"Ji, gue kan udah bilang gua akan selidiki ini dulu, mending Langsung berangkat ke sekolah aja dari pada kak Shan nyusul ke sini, ayok cepat pakek motor Lo aja dulu, motor gue lupa gue isiin bensin" ucap Fenly, Fajri pun hanya berpasrah saja mengikuti kemauan kakak nya ini.

******

Zweitson dan Fiki sudah berada di kantin sekolah, mereka mengetahui kalau Fajri akan ke sekolah hari ini untuk menemui kepala sekolah, maka dari itu mereka memutuskan untuk menunggu kedatangan Fajri di kantin. Hubungan ketiganya sudah kembali membaik selepas Shandy siuman dari komanya dan menjelaskan bahwasanya bukan Fajri lah pelaku penembakan itu.

Keduanya sempet berfikir kalau Shandy pasti berucap seperti itu bukan lain hanya untuk semata-mata membela posisi Fajri yang tersudut. Tapi ternyata Shandy mampu menyakinkan semua orang untuk percaya dengan ucapan nya dan akhirnya mereka berdua kembali menerima Fajri sebagai sahabat mereka.

"Fik, akhirnya Fajri yang sebenarnya kembali sekolah di sini ya, gue gak nyangka pertemanan kita di uji sebegini nya dari yang Aji meninggal Karna jatuh ke sungai, kemudian muncul sosok yang mirip dengan nya tapi dengan latar belakang yang berbeda dan pada akhirnya Fajri yang kita kenal kini telah kembali lagi dengan wujud yang sama" ucap Zweitson meratapi kenyataan.

Dream || UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang