chapter 22

168 24 6
                                    

~Author

Malam ini Fenly telah bersiap-siap untuk berangkat ke cafe Rick, mumpung Shandy juga udah pulang dari bengkel Fenly meminta agar kakak nya itu dapat mengantarkan dirinya.

"Kak Shan, antarin Fen ke cafe ya" Ucap nya setelah melihat Shandy yang nampak duduk di sofa.

"Fen kan bang sen baru pulang dari bengkel, butuh istirahat. Gimana kalau Aji aja yang nganter" tawar Fajri

"Apaan sih, orang gue mintanya kak Shan yang nganterin, napa jadi Lo yang jawab sih" ucap Fenly dengan ketus

"Ya maaf, habisnya Lo gak kasian apa lihat bang sen yang kecapean habis pulang kerja, malah Lo suruh dia buat antarin Lo lagi" ucap Fajri

"Lo ya!" Ucap Fenly sambil mengepalkan tangannya, Karna kesel terhadap Fajri, yang terus-menerus menjawab nya, padahal ia sama sekali tidak mengajak dia ngobrol.

Shandy sedari tadi menyimak perdebatan antara kedua adik nya itu, padahal hanya permasalahan sepele aja mereka harus berdebat seperti ini.

"Fen, Jii, udah. Kenapa sih harus adu bacot terus, hanya Karna hal sepele aja pun harus berdebat. Gak bisa apa sehari aja kalian gak berantem, Capek tau gak dengerin perdebatan kalian terus-menerus" ucap Shandy menengahi kedua adiknya.

"Fen, sekarang cerita ke kak Shan apa yang membuat Lo harus bersikap dingin kepada Fajri? Padahal dia adik Lo" Lanjut Shandy

Fenly terdiam sejenak, ia bingung harus memberi jawaban apa, tapi ia tau Kalau kakaknya itu lagi marah terhadap dirinya.

"Masih juga gak mau jawab ha!, Yaudah kalau gitu" ucap Shandy lalu mengambil jaket nya yang tersangkut di sofa, kemudian melangkahkan kakinya keluar rumah.

Aji melirik ke arah Fenly, dan ia coba ngasih kode ke Fenly agar ia bisa kasih kejelasan kepada Shandy, sebelum Shandy bener-bener pergi.

"Kak Shan, se_sebener_nya" ucap Fenly terbata-bata

Shandy yang sudah sampai di ambang pintu pun menghentikan langkahnya setelah mendengar ucapan Fenly, lalu ia berbalik badan dan menanyakan kembali.

"Apa Fen, jawab yang bener kalau masih gak mau jawab kak Shan pergi aja dari rumah ini, sampai kalian bisa akur satu sama lain, apa itu yang kalian mau ha!"ucap Shandy murka

"Aji minta maaf Bang, Aji gak pengen bang Sen pergi ninggalin kita" ucap Aji sambil menahan Shandy pergi.

"Maafin Fen kak, Fen gak bermaksud buat kak Shan marah seperti ini. Tapi maaf Fen belum bisa jawab dan belum bisa kasih kejelasannya, yang pasti Fen Sayang sama kak Shan, kak Shan gak perlu pergi, kak Shan harus banyak istirahat" ucap Fenly, kemudian ia melangkahkan kakinya ke luar, setelah berpaspasan dengan Shandy ia sedikit mengukir senyum.

"Fen harus kerja kak, gak ada yang perlu di jelaskan" ucapnya sebelum bener-bener pergi.

"LO MAU PERGI MA SIAPA?" Teriak Shandy yang melihat Fenly berjalan sendirian, padahal ada dua motor yang terparkir di halaman, tapi Fenly memilih berjalan kaki.

Fenly tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan kakaknya, ia terus berjalan berharap di jalan ia bertemu sama orang yang kenal dengan nya, agar ia bisa cepat sampai di cafe tepat waktu.

"Aaaaahhh" frustasi Shandy, ia hendak menyusul Fenly, namun di tahan oleh Fajri

"Bang Sen istirahat aja ya di rumah, biar Aji aja yang nyusul Fenly, bang Sen gak perlu khawatir dan jangan pikirin apa-apa lagi, semuanya baik-baik aja, percaya sama Aji" ucap Fajri, dan Shandy cuman mengangguk nya, lalu Fajri pergi meninggalkan Shandy sendiri, pergi untuk menyusul Fenly.

Dream || UN1TY Where stories live. Discover now