chapter 3

188 29 14
                                    

~Author

Kini di pagi hari, tampak seorang pemuda yg berkulit putih sedang melakukan aktivitas rutin nya setiap pagi, yaitu memasak sarapan untuk ia dan kakak nya, di karenakan biaya hidup mereka kini yang hanya pas-pas an, maka dari itu mereka harus terbiasa mandiri dan irit akan biaya pengeluaran.

Tanpa berlama lama kini ia sudah selesai memasak menu hari ini yaitu nasi goreng dan telor dadar, menu sederhana saja, kemudian ia segera menyiapkan nya di meja makan, setelah itu ia pergi menuju kamar sang kakak untuk membangun kan nya, di karenakan kakak nya juga harus masuk kerja.

Sesampai nya di depan pintu kamar sang kakak ia langsung mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok,,, tok,,, tok,,,,

Fenly mengetok pintu kamar kakak nya, namun orang di dalam tidak merespon, ketauan masih enak tidur, alhasil ia membuka pintu itu kemudian langsung masuk, terbukti kakak nya masih tertidur pules.

"Kak bangun kak, kak Shan gak kerja kak" ucap fenly sambil menepuk nepuk bahu sang kakak berusaha membangun kan nya.

Tak perlu waktu lama untuk membuat Shandy terbangun dari tidurnya, cukup panggil nama nya saja maka ia akan terbangun.

"Eh fen udah sehat? Kita periksa ke dokter aja ya pagi ini, jangan banyak jalan jalan fen nanti kaki nya makin membengkak" ucap shandy sambil bangun dari posisi tidur nya.

"Udah sehat kok kak fen udah gak papa, gak perlu ke dokter juga, kak Shan ayok makan fen dah siapin tuh di meja makan keburu dingin tuh makanan, lagian kak Shan kan harus kerja juga pagi ini"

"Yaudah ayok, tapi fen kalau lagi sakit gak perlu harus masak masak segala ya, kita bisa belik kok sekali kali, kak Shan masih punya uang tabungan kok" ucap shandy sambil berjalan menuju ke meja makan.

"Yaellah kak gak perlu kali, selagi masih bisa masak mending masak sendiri, simpan uang tabungan untuk keperluan mendatang kak, siapa tau ada keperluan yg mendesak nantinya"

Merekapun kini sudah sampai di meja makan, fenly menyiapkan makanan yg udah ia masak tadi untuk sang kakak.

"Maaf ya kak cuman bisa masak nasi goreng sama telor dadar, nanti fen belanja deh buat keperluan dapur Karna stok nya pun udah mulai habis nih kak"

"Gak papa kali fen, bisa makan gini aja udah bersyukur banget, kalau fen mau belajar jangan pergi sendiri ya, takut ada orang orang jahat yg mengintai, hidup kita sekarang udah gak aman kayak dulu lagi fen, kita harus lebih berhati-hati lagi ya, jaga diri baik-baik Karna kak Shan gak mau ada kabar kehilangan lagi" ucap shandy dia sangat peka dengan suasana sekarang sekarang ini yg membuat kehidupan mereka sangat tertekan karna berada di bawah tekanan orang yang selalu mengintai pergerakan mereka.

"Iya kak iya, fen juga gak mau kehilangan kak Shan, kita harus sama sama salin jaga diri ya kak" ucap fenly dan di angguki kepala oleh Shandy.

Acara sarapan pagi pun sudah selesai kini shandy sudah berpamitan untuk pergi ke bengkel Farhan, Karna ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan ia dan adik satu-satunya yg masih tersisa bersamanya.

*****
Author^

Pagi ini, Zidane sudah siap dengan seragamnya. yups, dia disuruh dinand untuk kembali bersekolah setelah satu tahun menjalankan aktivitas sekolah dirumah ( home schooling).

"Gimana? Udah siapkan lo" Ucap dinand menyapanya saat ia telah duduk di meja makan.

"Ya,, siap ngak siap sih" Balasannya seadanya

"Pokonya,, lo disekolah jangan muda bergaul sama orang apalagi yang sok kenal sama lo, " Jelas dinand memberi arahan dan zidane hanya pasrah karna percuma kalau dibantah.

Dream || UN1TY Where stories live. Discover now