chapter 7

155 23 15
                                    

~Author

Pagi hari yang cerah dengan sinar mentari yang menghangat, dengan adanya embun pagi yang sejuk, ditambah kicauan burung-burung yang sedang bernyanyi dengan merdu.

Cahaya matahari perlahan mulai masuk melalui celah-celah jendela kamar itu, mengusik seorang pemuda yang masih ingin berada diposisi ternyamannya.

"Eumpp,,,, " Racaunya ingin menarik selimut menutupi wajahnya, Tapi saat ingin menutup mata, ia baru menyadari kalau tempatnya sekarang bukan kamarnya.

"Astaga,,, ngak baik dirumah orang,,, kayak gini" Monolognya lalu merubah posisinya duduk sambil mengumpulkan nyawanya kembali

Tiba-tiba fokus matanya teralihkan ke Handphone nya yang kemarin mati karena kehabisan daya, dan sekarang Handphone itu sudah penuh terisi Karna sudah ia chas sejak tadi malam.

Ia menghidupkan layar Handphone itu, hal pertama tertera disana adalah sebuah notifikasi panggilan dan beberapa pesan.

"Astaga,,, panggilan tak terjawab banyak banget dari dinand, habis gue ni" Ucapnya tanpa pikir panjang dan mengemasi tempat tidur itu,, dan berjalan keluar kamar

Saat ia melangkah menuruni tangga, ia melihat betapa sibuknya dua debang rumah ini menyiapkan sarapan.

"Permisi,, pagi" Sapa zidane berusaha lama.

"Eh,, udah bangun, ni sarapan dulu" Tawar Fenly padanya

"Aduhh,, kayaknya ngak bisa deh,, orang rumah udah telpon ni,,,, gue pulang aja ya" Tolak Zidane tak enak

"Udah,, mending lo sarapan dulu, kalau lo pingsan tengah jalan lagi gimana? Ya ujung-ujungnya ngak nyampe rumah juga" Ucap shandy tanpa menunggu Jawaban Zidane ia malah merangkul pemuda itu menuju meja makan.

"Waduh,,, tambah ngerepotin ni,,, pakai acara mesan makanan lagi" Ucap zidane sungkan

Pesan makanan? Yah mereka memesan makanan, karna tidak enak rasanya hanya menghidangkan nasi goreng saja, jadi mereka berdua memutuskan untuk memesan McD hanya untuk Zidane saja.

"Gak papa santai aja, kami tau kalau Lo pasti gak biasa makan makanan sederhana, makan nya kami pesan makanan ini buat Lo, moga Lo suka ya" tutur fenly

"Suka kok suka banget, makasih ya kalian baik banget sama gue, padahal gue dulu sering ngejahatin kalian tarutama fenly dia pernah gue sekap dulu, maafin gue ya fen"

"Udah gak usah di bahas lagi, gue tau Lo orang baik sebenarnya, buktinya Lo juga kan yang ngebebasin gue dan ngebiarin gue pergi dengan percuma cuma, padahal kalau boss Lo tau pasti dia marah banget tuh" ucap fenly

"Tunggu, sebernya orang yang nyuruh Lo buat nyelakain kita itu siapa ya?” tanyak Shandy yang mulai penasaran

Deghh,,,,,

"Gue harus ngejawab apa nih, gak mungkin gue bilang kalau gue sekap mereka Karna atas perintah dinand, walau gimanapun dinand dia tetep sodara gue juga dan gak mungkin gue ngejebak dia dengan cara bilang yang sebenarnya" ucap Zidane membatin

"Hallo, kenapa bengong" ucap Shandy sembari membuyarkan lamunannya

Tiba-tiba dari pintu utama terdengar gebrakan, Karna pintu tidak terkunci akhirnya pemuda pemuda itu mulai masuk ke dalam rumah, mereka yang melihat pun kaget, ada apa, kenapa mereka tiba-tiba masuk ke rumah?

Pemuda pemuda itu tanpa basa basi langsung menarik tangan Zidane, namun di cegat oleh fenly dan Shandy, mereka tidak akan membiarkan Zidane di bawa paksa seperti ini, namun di saat mereka berusaha mencegat alhasil pemuda pemuda itu langsung menghajar mereka sampai babak belur.

Dream || UN1TY Where stories live. Discover now