chapter 24

148 19 11
                                    

~Author

Fenly dan Fajri ternyata tidak pulang ke rumah dulu, setelah selesai dari sekolah ternyata Fenly berhenti di sebuah taman, tentu nya taman ini tidak asing lagi bagi keduanya dan taman ini juga yang menjadi saksi bisu di mana Fajri, papa dan Mama pernah bersenang-senang di sini. namun taman ini juga menjadikan tempat traumaan bagi Fajri di mana ia selepas liburan bersama kedua orang tua nya maka di saat itu juga ia harus kehilangan sosok sang Mama nya dan di saat itu juga Papa nya bahkan Fenly mulai membenci dirinya.

Namun Fenly mengajak Fajri kembali ke taman ini bukan tanpa alasan, ia ingin menghapus semua ketraumaan yang masih membayang-bayangi sang adiknya ini.

"Ji ayo" ajak Fenly setelah berhenti di taman itu

Fajri masih bengong menatap ke arah taman itu.

"Lo ngapain sih berhenti di sini?" Tanya Fajri sendu

"Makanya ayok masuk aja dulu" ucap Fenly kemudian menarik pergelangan tangan Fajri untuk segera masuk ke dalam kawasan taman itu.

Tidak ada penolakan sama sekali dari Fajri, justru ia mengikuti langkah kakaknya.

Sesampai di dalam taman yang terkenal dengan keindahan bunga dan alam yang sangat inidah ini Fenly pun berhadapan dengan Fajri sambil memegangi kedua tangan Fajri dan berucap.

"Ji gue mau minta maaf sama Lo, maaf Karna gue dulu udah jahat banget sama Lo, maaf juga pernah ngecewain Lo, nyakitin hati Lo untuk waktu yang terbilang cukup lama. Gue ngerasa bersalah banget sama Lo Ji, Karna telah bersikap seolah seperti bukan kakak buat Lo, gue memang bukan kakak yang baik Ji" ucap Fenly di sertai dengan rintihan air mata yang keluar dari pelopak mata nya.

Fajri hanya diam sambil tersenyum terharu ia tidak menyangka Fenly bakalan berucap seperti itu padahal ia sudah melupakan kejadian masalalunya dan sudah memaafkan kesalahan kakak nya ini.

"Gue mau berterima kasih banget sama Tuhan yang telah menakdirkan Lo terlahir sebagai adik gue, Karna gue belajar banyak sama Lo Ji, tentang keberanian, kasih sayang, kesabaran, tekat yang kuat tentang semangat hidup dan yang pasti belajar tidak menaruh dendam terhadap orang lain selebih saudara nya sendiri." Lanjut Fenly sambil menggenggam erat kedua tangan adiknya, ia membiarkan air matanya terus mengalir agar menjadi saksi bahwa ia beneran tulus meminta maaf dari lubuk hatinya yang terdalam.

Fajri rasanya tidak sanggup lagi mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Fenly ini, ia berusaha melepaskan tangan nya yang masih terus di genggam kuat oleh Fenly, namun Fenly tidak akan membiar kan itu, sebab ia merasa masih banyak kata yang belum terucapkan.

"Gue gak tau perasaan Lo kayak gimana sekarang Ji, tapi gue pengen Lo bisa lepaskan semua hal yang mengganjal di hati Lo termasuk semua ketraumaan di masa lalu dan berusaha mengejar kebahagiaan Lo yang baru Ji, gue janji akan memperbaiki semua ini dan kita akan kembali membuka lembaran baru bersama Lo, gue dan juga kak Shan tentunya dan Lo pasti akan merasakan kebahagiaan dari hati yang pernah Lo ajarin ke gue, Karna saat ini gue juga sedang berusaha belajar damai dengan kehidupan saat ini, gue gak mau kita di masa depan lebih banyak kenangan buruk nya di bandingkan dengan kenangan indahnya. Mulai sekarang gue akan menjadi kakak yang baik dan berguna buat Lo, gue janji itu." Ucap Fenly di akhir kalimat ia menundukkan pandangan nya, rasanya ia jauh lebih bahagia setelah meminta maaf kepada sang adik yang telah ia sia siakan dulu.

Fajri melepaskan tangan nya dan kemudian kedua tangannya menyentuh pipi Fenly kemudian ia menghapus air mata yang mengalir dari pipi sang kakak.

"Kak Fen, gak perlu meminta maaf Karna Aji sudah ngelupain semua itu. Aji hanya menjadi versi Aji yang sesungguhnya kak, yang namanya sakit ya tentu sakit berada di situasi yang mana harus bermusuhan dengan kakak terlebih Papa juga harus membenci Aji. Tapi aji tau dan terus menunggu saat di mana kita bakalan ngerasain kebersamaan dan menjalin cinta kasih sesama selaku keluarga, dan sekarang saat itu telah tiba tapi Papa justru harus meninggalkan kita. Aji sudah memaafkan semuanya. Mari kita berbahagia di masa yang akan datang" ucap Fajri dengan nada yang lemah lembut.

"Ji gue selaku kakak Lo malu banget ingat kejadian di masa lalu itu, sebenarnya gue yang jadi provokator, gue yang bikin papa ngebenci Lo ji, hingga dunia belaku kejam sama Lo, gue minta maaf sebanyak-banyaknya" ucap Fenly dan kemudian bersujud di kaki Fajri.

"Kak, bangun Lo gak perlu kek gini, gue udah ngelupain semuanya, sekarang yang perlu kita harus mensyukuri dan menerima semua takdir ini. Bukan dunia yang kejam tapi gue yang di takdir kan terlahir menjadi manusia kuat, gue kuat Lo kuat kak, kita sama-sama manusia kuat" ucap Fajri

"Sekarang kita pulang ya, kasian kak Shan pasti udah nungguin di rumah, suasana juga sudah mulai larut malam. Udah mulai sekarang kita perbaiki semua nya dan lupakan yang telah terjadi di masa lalu, kita harus mulai menatap masa depan" sambung Fajri sambil merangkul sang kakak, dan Fenly pun menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya, kemudian baru mengangguk sambil mengukir senyum manisnya.

******
Di lain tempat ternyata bener saja Shandy sedari tadi mondar mandir di ruang tamu menunggu kedua adiknya pulang tapi tak kunjung pulang, jam sudah menunjukkan pukul 23:00, ia khawatir takut terjadi sesuatu pada kedua adiknya, ia mencoba menelpon Fenly akan tetapi no Fenly tidak aktif.

"Aduh Ji, Fen, kemana sih kalian" paniknya, kini ia berpindah tempat yaitu di ambang pintu, berharap kedua adiknya segera pulang dengan selamat.

Tak lama bunyi satu motor yang masuk ke perkarangan rumah, Shandy langsung mendongak ke arah bunyi motor itu, ya kini ia dapat melihat kedua adiknya.

Shandy kemudian masuk ke dalam rumah Karna lebih baik ia menunggu kedua adiknya masuk terlebih dahulu, baru ia akan mengintrogasi keduanya.

Fajri dan Fenly mulai masuk kedalam rumah mendapati Shandy yang terduduk di sofa, mereka mengukir senyum sekilas ke arah Shandy, kemudian berniat langsung pergi, namun Shandy memanggil kedua nya untuk segera duduk di sofa, keduanya pun menuruti.

"Fen, Ji, dari mana aja kalian? Pulang sekolah bukannya langsung pulang ke rumah malah keluyuran gak tau waktu" ucap Shandy tegas dengan suara sedikit meninggi.

"Maaf bang Aji ma Fenly tadi mampir di taman sebentar, kita keasikan di taman sampai lupa ngabarin ke bang Sen" lirih Fajri sendu

"Fen kalau mau bawa Fajri keluyuran ingat waktu, ini tuh udah jam berapa kalian baru pulang dan Lo Fen apa lupa gak masuk kerja? Ricky dari tadi nelponin gue nanyain Lo di mana belum nyampe-nyampe di sana"

"Iya kak Fen minta maaf. Fen juga lupa beri kabar ke bang Rick, Karna HP Fen Lo bed, Yaudah kalau gitu Fen mau berangkat ke sana aja sekarang" ucap Fenly dan bangkit dari duduknya.

"Udah Fen gak usah, bukannya ini udah masuk waktu nya Lo pulang? Lo ngapain ke sana lagi coba?" Ucap Shandy menghentikan langkah Fenly.

"Udah mending kalian bersih-bersih kemudian langsung istirahat Sana, lain kali jangan di ulangin lagi, ya kalau emang pengen keluyuran berdua boleh-boleh aja asal ngabarin dulu ke kak Shan biar gak bikin panik" lanjut Shandy

"Iya bang kita minta maaf, kita ngaku salah, maaf dah bikin bang sen khawatir, kami janji lain kali gak akan ngulangin lagi" ucap Fajri lalu ia dan Fenly mendekati Shandy dan ingin memeluk nya, tapiiii

"Eh-eh ngapain? jangan peluk-peluk kalian masih bau keringat, mandi dulu Sana banyak bakteri tau" ucap Shandy konyol yang membuat kedua adiknya seketika langsung pasang muka manyun.

"Iya-iya" ucap keduanya dan langsung pergi menuju ke kamar masing-masing untuk bersih-bersih seperti yang di anjurkan oleh kakak nya.

Shandy seneng melihat kedua adiknya ini, sepertinya mereka sudah jauh lebih akur satu sama lain sekarang ini, semoga bisa bertahan lama dan bila perlu gak akan ada lagi perpecahan antara kedua adik-adik nya itu.


🌸🌸🌸🌸🌸

Jangan lupa vote dan komen yaw
Supaya Author ini bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini, thanks for reading N1T 💜💙

Berhubung cerita nya mau end nih follow dulu lah masak enggk😌

Dream || UN1TY Where stories live. Discover now