chapter 32

130 12 12
                                    

~Author

Acara liburan mereka berakhir dengan berantakan dan saat ini mereka sudah berada di rumah kembali yang mana rumah satu-satunya aset peninggalan orang tua mereka yang kondisinya kini sudah hangus terbakar.

Shandy, Fenly dan juga Fajri tidak menyangka musibah ini bakalan menghampiri mereka di saat mereka tengah asik berlibur di Bali. Mereka menatap bangunan mewah itu dengan sangat sendu di mana banyak kenangan demi kenangan manis yang tercipta selama ini di bangunan mewah dan tua itu, namun kini rumah itu sudah tidak layak untuk di tinggalin lagi, sebab semuanya hangus tak tertinggal.

"Hiks....hiks, rumah kita bang, kak!" Fajri sudah tidak mampu membendung air matanya. air matanya sudah jatuh di saat bersamaan dengan berputar memory masa kecil nya bermain bersama kedua saudaranya dengan sangat gembira dan bahagia.

"Yang sabar ya! Allah gak mungkin ngasih cobaan di luar kemampuan kita, Allah tau kita kuat, Allah tau kita bisa menerima nya, jadi kita bisa iklhasin rumah kitaa ini yah" ucap Shandy berusaha menenangkan kedua adiknya sambil ngerangkul keduanya. Tah bisa di pungkiri ia juga sangat merasakan sedih yang sangat mendalam atas musibah ini, akan tetapi ia harus kuat dan tidak boleh kelihatan lemah di depan kedua adiknya yang masih membutuhkan peran nya sebagai seorang anak sulung.

"Kak, trus kita bakalan tinggal di mana sekarang?" Tanya Fenly yang kebingungan.

"Udah kalian tinggal ikhlasin aja rumah ini dan bisa tinggal di rumah gue" ucap Gilang, ia turut prihatin atas musibah yang melimpah keluar sahabat nya ini.

"Nah iya, kalian gak perlu pusing mikirin tempat tinggal, kan masih ada  si anak tunggal kaya raya ini jadi semua bakalan aman" ucap Farhan sambil ngehidupin suasana kembali, agar semua nya bisa kembali happy dan lupa sejenak akan musibah ini.

Tiba-tiba datang lah seorang pria paru baya yang menghampiri mereka.

"Kalian udah pulang?" Ucap orang itu berbasa-basi.

"Eh pak Anton, gimana pak boleh ceritain kronologi kebakaran ini? Kan gak mungkin pak kalau emang tiba-tiba kebakaran dengan keadaan di dalam rumah tidak ada orang satu pun" ucap Shandy

"Saya tidak tau lebih jelasnya tentang kronologi itu, Karna saya dan istri saya hanya melihat waktu api sudah sangat membesar dan asap yang berhembusan, sebelum warga yang lain datang, keluar lah 2 pemuda yang menggunakan penutup wajah kami tidak mengenali keduanya, sempat niat ingin mengejar nya namun keburu mereka pergi duluan" ucap pak Anton terus terang.

"Tapi kemaren setelah kejadian itu sempat kedatang polisi ingin bertemu dengan kalian, saya bilang kalian lagi liburan di Bali, lalu polisi itu menyampaikan kepada saya bahwa orang yang kalian coblos kan ke penjara itu mereka sudah berhasil melarikan diri dan sekarang menjadi beronan. Polisi lagi mencari keberadaan mereka saat ini" lanjut pak Yanto.

"Astaga gak ada orang lain pasti Dinand" ucap Shandy shock mendengar penjelasan dari pak Anton.

"Makasih ya pak" ucap Fenly berterima kasih atas informasi yang di beritahukan oleh pak Anton.

"Kalau begitu saya pamit yah" ucap pak Anton dan langsung pergi.

"Gimana ini guys? Udah tidak ada tersangka lain kan?" Ucap Farhan

"Kita harus cari mereka secepatnya, sebelum mereka kembali ber ulah" ucap Shandy.

"Setuju, mereka pasti tidak ada kapok-kapoknya tuh, tidak bisa di biarin" ucap Ricky

"Tapi kita bakalan cari mereka ke mana?" Tanya Gilang

"Nah itu yang jadi pertanyaan nya, kitaa gak punya banyak info tentang Dinand cs jadi gimana kita bisa menemukan keberadaan mereka?" Ucap Ricky

Dream || UN1TY Where stories live. Discover now