Robot [3]

1.2K 169 67
                                    

_____________________________

Happy Reading!
_____________________________


"Tante Zalena bilang bahwa pernikahan Chrissy dan Roger ditunda sampai entah kapan." Jisu yang baru keluar dari ruang emergency menjelaskan. "Pria itu koma."

"Aku tidak tahu... Kenapa semua jadi seperti ini...," gumam Jasmine.

Ruang emergency tempat Roger berada ditunggui oleh beberapa anggota keluarga Sanders. Jisu memerhatikan dengan datar. Gadis itu memalingkan wajah, mendapati Jasmine yang terduduk lesu di sebelahnya. Chrissy tidak memperbolehkan temannya itu masuk.

"Keluargamu... entah kenapa aku merasa mereka mengasingkanmu," cetus Jisu. "Aneh sekali. Padahal kau sudah mau ikut ke rumah sakit ini jauh-jauh. Satu jam perjalanan bahkan, tapi disini kau seperti tidak dianggap. Bahkan kakekmu disana tidak menoleh padamu."

"Dia sedang panik."

Jisu menggeleng. "Dia hanya peduli pada gadis itu. Sepertinya kakekmu sangat terobsesi dengan pernikahan cucunya."

Jasmine tersenyum lemah. "Dan aku cucunya yang tidak normal."

"Hei...," tegur Jisu. "Jangan begitu. Siapa peduli dengan pernikahan? Aku sih tidak peduli. Untuk apa menikah secepat itu karena warisan? Nanti ketika warisan habis, kau juga akan ditinggalkan."

Jasmine tidak menjawab. Dia menutup wajahnya dengan telapak tangan. Terdengar raung kesal yang tertahan. "Sebenarnya, apa yang terjadi?! Aku bahkan tidak tahu apa-apa."

Jisu terdiam sesaat sebelum menerka-nerka. "Kau yakin kau sendirian di rumah?"

Jasmine mengangguk. "Tentu saja! Chrissy dan Roger datang malam-malam ke rumahku. Aku mempersilakan mereka masuk. Roger pergi ke lantai dua. Chrissy bersamaku di lantai dasar. Memangnya siapa y-"

"Robot itu?"

Jasmine mengernyit. "...hah?"

"Robot itu... Killian... Dia ada di mana?" tanya Jisu serius.

"Dia...," Jasmine memelankan suara, "aku menonaktifkannya sebelum mereka sampai ke rumahku. Dia aku letakkan di kamarnya, di lantai dua."

"Kau yakin sudah menonaktifkan robot itu dengan benar?"

"Tentu saja," sergah Jasmine. "Aku tidak mengaktifkannya lagi karena aku tidak mau Chrissy tahu keberadaannya. Sebelum aku ikut kesini, aku sempat mengeceknya dan dia tidak berpindah tempat. Dia masih dalam posisi nonaktif."

"Aneh," cetus Jisu. "Chrissy tidak curiga kalau pacarnya itu kemungkinan didorong?"

Menggeleng, Jasmine memandang ke arah ruang emergency. "Dia tahu aku sendirian di rumah itu. Dia tidak pernah tahu kalau aku punya robot. Lagipula, tidak mungkin robot nonaktif bisa mendorong manusia. Bahkan, kamar Killian saja jaraknya cukup jauh dari balkon di mana Roger berada."

"Ya... kurasa Chrissy juga ingin mendengar langsung kronologi insiden itu dari Roger sendiri. Semoga pria itu cepat sadar."

Jasmine memejamkan mata, menyandarkan tubuhnya pada kursi tunggu di rumah sakit. "Semoga...."

----------

Sudah sekitar empat jam berlalu sejak Roger mengalami insiden, Jasmine pun pulang ke rumahnya sendirian. Malam semakin larut dan suasana di sekitar rumah Jasmine sangat senyap.

Gadis itu baru menyadari, bahwa ia benar-benar terlihat seperti mengasingkan diri karena tinggal di sini.

Begitu masuk ke rumah, Jasmine mendongak, memandang lantai dua dari tempatnya berdiri. Kosong. Hening. Tak ada tanda kehidupan. Dia melangkah malas menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲Onde histórias criam vida. Descubra agora