Dying For Each Other [5]

403 54 2
                                    

_____________________________

Happy Reading!

_____________________________

.

"Kau pulang saja, Ben. Aku mau ke rumah Xavier."

Ben bahkan belum sempat membuka pembicaraan tapi begitu Violet bertatapan dengannya, gadis itu langsung menyuruhnya pergi.

"Nona Lee, kau perlu sesuatu? Aku akan membantumu." Ben mendekatinya. Violet refleks menghindar, membuat Ben terhenyak.

"Tidak," tolak Violet. Gadis itu buru-buru masuk ke mobil begitu Sean membuka pintunya. Lewat kaca mobil yang terbuka, dia melirik Ben sekilas. "Pulanglah."

Begitu Sean kembali ke kursi pengemudi dan bersiap untuk menginjak pedal gas, Violet langsung menutup kaca jendela tanpa mempedulikan Ben yang berdiri disana.

Atau bisa dibilang....

Justin Joe Rua.

Begitu mobil mereka bergerak sekitar 500 meter, Violet memegangi dadanya sendiri, merasakan bagaimana jantungnya berdetak tak karuan akibat keberadaan lelaki itu.

Violet mengacak rambut frustrasi. Ia meraih ponsel dari tasnya ketika mendengar benda itu berdering, tapi saat kontak ayahnya terpampang disana, Violet langsung mematikannya.

"Sean," panggil Violet.

"Ya, Nona Lee?"

Violet membuang napas lelah. "Katakan padaku, apa saja yang Xavier perintahkan padamu."

Lewat kaca tengah mobil, Sean melirik sembari menelan ludah. Mata lelaki itu bergetar dan Violet menyadari itu.

"Jangan membuatku mengulang pertanyaanku," tegur Violet.

"Tuan muda Orester hanya menyuruh saya untuk menjaga Nona dan memberitahunya tentang kemana dan dengan siapa Nona bertemu," jawab Sean dengan lugas.

Violet berdecak. "Jangan berbohong padaku. Kau belum menceritakan segalanya."

"I-itu...."

"Kau yang memotretku dan Xavier pada malam setelah kami anniversary 'kan?"

Mata Sean membulat. "Nona-"

"Aku baru menyadarinya," potong Violet. Gadis itu bersandar pada jok dengan kaki kanan yang ia tumpu pada kaki kirinya. Manik birunya terlihat dingin. "Sudut pandang foto itu diambil dari parkiran. Pada saat itu, hanya kau yang ada di parkiran karena Xavier meminta pihak restoran untuk mengosongkan parkiran sebelum kami tiba."

Sean mencengkram kemudi erat-erat. Pria itu memilih untuk tidak menjawab. Ia memfokuskan pandangan ke jalan. Violet mendengus sebal. "Kau hanya mata-mata Xavier. Bodohnya aku. Pantas saja Xavier langsung mengumumkan hubungan kami ke publik setelah foto itu tersebar." Gadis berambut violet itu memalingkan wajah. "Ternyata dia memang mau menghancurkan karirku."

"Nona, maafkan saya jika saya lancang." Sean membuka suara kembali. "Tuan Muda Orester tidak pernah berniat seperti itu. Dia hanya mencintai Anda. Dia ingin publik mengetahui hubungan kalian sehingga dia mengumumkannya."

"Cinta my ass!" Violet tersenyum sinis. "Xavier hanya mencintai egonya."

Sopir pribadinya itu langsung bungkam. Ia tak berani lagi membuka mulut dan bahkan menghindari tatapan Violet. Sang aktris baru itu berdecak sebal lalu membuka ponselnya kembali. Ingatannya melalang buana tentang sosok Justin Joe Rua yang menyamar menjadi Benedict Rollen.

𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt