Dying For Each Other [1]

652 68 7
                                    

_____________________________

Happy Reading!
_____________________________

"We're in a very weird and strange relationship."

°

"Mom akan menemui produser dulu. Jadi, kau tunggu di sini sebentar, oke Violet? Kau bisa melihat bagaimana sibuknya para artis dan kru selama proses syuting. Kau ingin menjadi seperti mereka kan?"

Seorang wanita berambut pirang kecokelatan dengan dress merah selutut dan sebuah dompet mini di tangannya tengah mengelus puncak kepala seorang gadis remaja berambut violet yang tubuhnya dibalut jaket bulu berwarna biru langit.

"Aku boleh melihat-lihat tempat ini?" Violet Lee yang baru berumur 16 tahun itu menatap ibunya polos.

Sang ibu mengangguk. "Tentu, Violet. Semua orang disini sudah tahu kalau kau adalah anak Mom dan Dad. Kau putri satu-satunya Anthony Lee dan Patricia Jung. Mereka tidak akan mengganggumu. Mom akan kembali dalam setengah jam."

Selepas mengizinkan ibunya pergi, Violet naik ke sebuah kursi tinggi yang ada di depan meja rias panjang. Manik birunya menelisik sekitar. Ada banyak orang lalu-lalang di ruangan yang lebar itu. Ibunya bilang bahwa ini adalah lokasi syuting film Your Night Embraces Me. Film yang mengisahkan tentang perjalanan seorang ibu tunggal dalam membesarkan putra semata wayangnya dan pada akhirnya ia menemukan seorang pria baik hati yang akan membantunya menjalani hidup. Sebuah film yang ditunggu-tunggu khalayak ramai karena film ini digadang-gadang akan dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas. Apalagi, sosok putra semata wayang dalam film tersebut akan dibintangi oleh Xavier Orester, seorang aktor muda yang sedang naik daun karena kepiawaiannya dalam membintangi film horor beberapa waktu yang lalu.

Karena tak ada hal yang menarik baginya lagi, Violet memutuskan untuk memainkan ponsel saja. Pandangannya sesekali teralihkan dengan kesibukan para tim make up dan stylist yang sedang mendandani Rowana Hill, aktris senior sekaligus tokoh utama dalam film ini.

"Apa kau putri dari Anthony?" Rowana yang sedang ditata rambutnya itu melirik sekilas ke arah Violet yang duduk tak jauh darinya. Mendapati seorang aktris senior menyapanya, Violet memperbaiki posisi duduknya agar menjadi tegak.

"Iya," jawabnya kalem.

Rowana tersenyum mendengarnya. Wanita berusia 38 tahun itu mengulurkan tangan lalu memberi aba-aba kepada Violet untuk mendekat. Gadis itu turun dari bangkunya dan menghampiri Rowana.

"Kau ingin menjadi aktris sepertiku, Violet?" tanya wanita berambut hitam lurus itu.

Violet langsung mengangguk semangat. "Tentu saja, Bibi! Menjadi aktris adalah impianku sejak dulu. Melihat Mom dan Dad ada di layar lebar membuatku ingin menjadi seperti mereka. Itu sangat keren bagiku."

Wanita itu mengelus pelan pipi Violet. "Kalau begitu, berusaha dengan keras ya? Belajarlah dengan rajin dan kau akan jadi aktris yang berbakat. Kau sudah pernah akting sebelumnya?"

Violet melunturkan senyum. "Ah, aku belum pernah tampil di film manapun karena Mom melarangku untuk mengambil tawaran syuting sebelum usiaku 20 tahun. Jadi, aku hanya pernah membintangi iklan soda dan ya... menjadi selebritas di media sosial."

Mengernyitkan alis, Rowana memutar sedikit kursinya untuk menghadap ke arah gadis muda itu. "Orang tuamu tidak memberimu pelajaran seni peran?"

"Aku juga sekolah di sekolah khusus seni peran, tapi selain dari sekolah, Dad juga sering mengajariku sendiri."

𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲Where stories live. Discover now