The Sun's Rising in Your Night [2]

482 73 26
                                    

_____________________________

Happy Reading!
_____________________________

"You should shine. I'll wait for you."

"Kenapa kau memanjat pagar, Miss?" Lelaki asing itu bertanya. Ia memandangi Gressia dari atas sampai bawah. "Kau ingin bunuh diri?"

Gelagapan karena ada orang lain yang menjadi saksi, Gressia buru-buru menarik kembali kakinya dari pagar. Ia bahkan mundur beberapa langkah sampai payung tadi tak lagi bisa melindunginya.

"Maaf," Gressia menunduk. "Maaf karena merepotkan Anda." Gadis itu membalikkan badan, hendak pergi dari sana sebelum kemudian tangannya dicekal.

"Kau sedang dalam kondisi yang tidak baik, Miss." Lelaki itu justru semakin mendekat agar payung tadi tetap melingkupi Gressia. "Ikutlah denganku. Kau tidak boleh sendirian saat kondisimu seperti ini."

"Tidak, terima kasih, aku-"

"Kenapa?" selanya. "Karena aku dari Darkensight?"

"Bukan begitu...," cicit Gressia. "Aku... tidak mau merepotkan orang lain. Aku bisa mengurus diriku sendiri."

"Kalau kau pergi dalam kondisi mental tak stabil seperti ini, kau bisa saja kepikiran untuk menabrakkan diri di jalan." jelas lelaki itu. "Bagimu masalah selesai ketika mati, tapi orang yang menabrakmu bisa saja seorang tulang punggung keluarga yang ditunggu-tunggu kepulangannya. Bisa saja dia juga punya anak yang masih kecil. Kau tidak memikirkan itu?"

Gressia tercengang di bawah guyuran hujan. "Kau... terlalu jauh berpikir."

"Aku terlalu jauh berpikir bagi orang yang berpikiran pendek sepertimu," sahut lelaki berambut hitam tersebut. "Ikutlah denganku. Kau bisa membagi penderitaanmu denganku, atau kau butuh saran? Aku bisa menemanimu sebentar. Kalau tidak mau bercerita apa-apa, terserah, asal jangan sendirian. Biarkan aku bersamamu beberapa waktu ke depan."

Gressia ingin menolak, tapi kondisi hatinya yang lemah membuatnya mudah terpengaruh oleh orang asing. Jadi ketika lelaki itu membawanya ke sebuah bangku taman di dekat jembatan phantom, Gressia hanya pasrah.

"Siapa namamu, Miss?"

Gressia justru tak fokus pada pertanyaan itu karena ia melihat dengan jelas jika payung lelaki itu hanya melindungi setengah dari dirinya. Setengah tubuh lelaki itu tetap diguyur hujan.

"Miss?"

"Kenapa kau tidak memayungi dirimu sendiri?" tanya Gressia.

"Ah, ini," lelaki itu terkekeh rendah. "Aku tak bisa membiarkan perempuan kehujanan sementara aku menggunakan payung untuk melindungi diriku sendiri."

"Tapi itu payungmu."

"Dibanding mempermasalahkan soal payung, kenapa kau tidak mengatakan siapa namamu?"

Gressia memalingkan wajah. "Oh, maaf." Bibirnya bergetar karena kedinginan. "Namaku Gressia Han."

"Gressia... Han," gumam lelaki itu. "Aku akan memanggilmu Sia, oke? Namaku Dreviar Collin."

Gadis bermata hazel itu memandangnya aneh.

Dreviar mengernyit. "Kenapa?"

"Tidak ada. Cuma sedikit aneh karena biasanya orang memanggilku Gres."

Lelaki yang ternyata bermanik hitam itu tergelak. "Kalau begitu, kau jadi punya panggilan baru~" Lalu matanya beralih ke luka gores yang ada di kaki kanan Gressia. "Oh, kau terluka...."

𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲Where stories live. Discover now