Chapter 2 : Handcuffs

8.4K 600 91
                                    

Holaaa! Long time no see! It's so sad aku gak bisa update udah berapa bulan ini huhu. Tugas dan kerjaan banyak banget so I can't manage when the good time to write!

Kangen gak sama Gabrielle? Apa ada yang masih nungguin ini? Kalo iya, ini Monster's Wife buat kalian! Doain author biar bisa update terus ya and feel free kalo mau ngobrol di Instagram tapi aku gak selalu buka Instagram atau bahkan wattpad tapi komen kalian pasti aku baca semua.

Boleh dong vote dan komen yang melimpah biar aku bisa konsisten dan semangat terus ngetiknya!

Happy reading ♥️







🔞WARNING THIS IS ADULT CONTENT! 🔞


Kemarahan yang ditampilkan Gabrielle membuat Lily sedikit takut. Sudah beberapa puluh menit mereka berada di dalam mobil, tapi Letizia masih tidak mengerti mengapa Gabrielle mengganti mobil dan membiarkan anak buahnya menyetir. Apa agar Letizia tidak mengancam untuk lompat dari mobil?

"Jika dalam lima menit kita belum juga sampai, Ace akan menyeretmu dengan kecepatan dua ratus delapan puluh mil per jam," ancam Gabrielle tiba-tiba di saat dirinya sibuk menatap kaca mobil dengan dahi menekuk dalam. Ah, benar, anak buah Gabrielle menyetir dengan agak pelan entah apa alasannya.

Letizia memutar mata mendengar ancaman Gabrielle. Ia melirik kedua tangannya yang belum juga dibuka borgolnya. "Lepaskan borgolnya," ucap Letizia menatap Gabrielle yang bahkan enggan melirik padanya. "Aku tidak akan ka—"

"Lily," potong Gabrielle tajam, menghadap ke arah Letizia dengan ekspresi bahaya. "Aku tidak peduli jika aku menidurimu di hadapan mereka berdua. So, shut your mouth."

Letizia diam seribu bahasa, membungkam bibirnya rapat-rapat. Ia tahu perkataan Gabrielle bukanlah omong kosong. Pria itu selalu menepati kata-katanya. Siapa yang mau ditiduri di mobil dan disaksikan orang lain? Letizia menoleh pada kaca, bertepatan saat itu pula ban mobil berhenti berputar. Gabrielle langsung keluar dari Lamborghini Urus-nya dan menarik Letizia.

Dengan setengah terseret, Letizia mengikuti saja, terlihat sekali Gabrielle sedang marah. Namun, yang membuat Letizia kaget adalah suaminya itu mampu menahan emosi di saat ia cemburu—

Brak!

Letizia tersentak begitu pintu kamar mereka ditutup dan Gabrielle menghimpitnya ke dinding. Ah, benar, tidak mungkin Gabrielle sesabar itu. Bukankah posesif adalah sifat dasar seorang Gabrielle? Terlebih pada Letizia.

Pria itu mengeraskan rahang dan berdesis tajam tepat di wajah Letizia, "Apa yang harus kulakukan agar kau paham kau adalah milikku?!" Tangan besarnya menahan dagu Letizia agar menghimpit pintu dengan tubuh mereka yang menempel tidak ada jarak. Namun, tangan Gabrielle yang ada di dagu Letizia turun menelusuri payudara dan meremasnya.

"Gab—" suara Letizia terpotong lantaran Gabrielle mencium rakus bibirnya. Ia memejamkan mata dan berusaha mendorong pria itu, namun tangannya diborgol.

Gabrielle yang sedikit terdorong mengangkat kedua tangan Letizia ke atas dan menatap wanita itu dengan api cemburu yag menyala-nyala. Sebelah tangan Gabrielle yang lain mengangkat kaki Letizia ke atas, menahan dengan kakinya dan menyobek celana dalam wanita itu dengan begitu mudah. Ia kembali menciumi Letizia dan menggesekkan tubuhnya sambil meremasi bagian tubuh Letizia yang lain.

"You are mine, Lily... Do you understand?" bisiknya di sela-sela napas memburu.

Letizia berusaha mendorong sebagai bentuk penolakan, namun Gabrielle justru merobek gaunnya dan mencubit puncak payudaranya dan memasukkannya ke mulut pria itu. Lambat laun Letizia mulai menyukai perbuatan Gabrielle sehingga mengeluarkan suara pelan yang membuat Gabrielle berhenti. Mengapa ia berhenti? Letizia membuka kedua mata dan pria itu menggendongnya dengan kaki Letizia melingkari pinggangnya. Dengan kekuatan perkasanya ia mendorong tubuh Letizia ke kasur. Karena tidak mengenakan apa pun di bawah sana ia refleks merapatkan kaki.

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora