Chapter 6 : Enough

6.7K 562 79
                                    


"Have we met?" Merasa lawan bicaranya enggan buka suara, wanita itu tersenyum dan menyodorkan tangan sambil memperkenalkan diri, "Arexi Saqila Lusia."

Gabrielle mendengar ucapan wanita itu tersenyum miring seiring otak liciknya bergerak cepat menyusun rencana. "Gabrielle," balasnya menerima uluran tangan tersebut dan menjabatnya.

"Apa kau keberatan jika aku mengajakmu berdansa?" tanya Arexi tersenyum dan melirik cincin di jari manis sosok di hadapannya. "Hanya satu dansa kupikir istrimu tidak akan cemburu, bukan? Lagipula, tidak akan ada yang berani membuat berita skandal tentang dirimu di negeri ini."

Gabrielle melebarkan seringai berbahayanya yang memabukkan. "Jika kau tidak keberatan, wanita yang terakhir berdansa denganku selain istriku sudah mati di balik jeruji besi."

Arexi tertawa pelan. "Aku tidak masalah jika itu bersamamu."

Gabrielle tidak membalas, menganggapnya angin lalu dan keduanya mulai berdansa dengan tatapan lurus ke netra satu sama lain.

Arexi terpesona akan keindahan biru laut di dalam keindahan netra Gabrielle, seolah-olah itu kali pertamanya mendapati lensa seindah itu. "Matamu begitu indah," puji Arexi.

Gabrielle tidak berekspresi dan menatap lurus manik cokelat gelap di hadapannya. "And so you are."

Arexi tertawa mengedarkan pandangan, lalu kembali menatap pria di hadapannya. "Biar kutebak, kau jatuh hati pada istrimu karena matanya, benar begitu?" tanyanya yang tidak dibalas Gabrielle. Ia menyeringai, mengangkat sebelah alis. "Apa aku bisa membuatmu jatuh cinta juga?"

Gabrielle memutar kedua bola matanya muak. "What do you want?"

"Menemuimu dan istrimu, sayang, tentu saja. Aku tidak akan diam saja melihat kalian bahagia dari kejauhan," ucapnya pelan disertai seringai dan mencengkram bahu Gabrielle dengan kuku panjang bercat hijaunya. Ia terlihat marah pada Gabrielle dan bertanya pelan dengan suara mengintimidasi, "Where is she?"

Gabrielle tersenyum miring disertai tatapan tajamnya bagaikan raja iblis dan bersiap memberikan neraka bagi siapa saja yang berurusan dengannya. Ia berdesis di bibir tipis yang menyeringai, "Not even hell can makes you meet her, Arexi."

Beberapa wanita yang mengagumi Gabrielle berbisik-bisik memerhatikan pemandangan itu, namun para lelaki tutup mata seolah hal itu sudah pasti terjadi dan normal lagipula siapa yang mau berurusan dengan seorang Gabrielle Dominico Stone? Adapula yang terang-terangan melempar tatapan permusuhan pada Arexi. Salah satunya Maria, pelayan Letizia.

Maria mengerutkan dahi tidak percaya dari kejauhan melihat Gabrielle berdansa dengan wanita selain Letizia. Apa ia tidak salah lihat? Gabrielle dan Letizia sangat mencintai satu sama lain, apa mungkin hal ini dapat terjadi? Maria tahu berdansa dengan kenalan adalah hal biasa, namun seorang Gabrielle sangat jarang berdansa selain Letizia. Siapa wanita itu? Apa ia sedang bermimpi? Jantung Maria berdetak kencang disertai tubuhnya bergetar, menggelengkan kepala tidak percaya. Apa benar yang ia pikirkan? Apa Gabrielle mengkhianati Nyonyanya? Apa yang harus ia lakukan? Apa ia harus memberitahu Letizia dan kepalanya dipenggal oleh Gabrielle atau merahasiakan ini dari majikannya?

Entah mengapa Maria merasakan sesak di dadanya menyadari Tuannya mengkhianati istrinya dan membohongi Letizia dengan segala perlakuan manisnya. Ia merasakan apa yang dirasakan nyonyanya, ialah bukti perjalanan kisah mereka yang rumit, Maria adalah saksinya. Maria merasakan netranya kian memanas dan airmata mulai menumpuk untuk terjun ke bawah.

Maria segera berlari mencari keberadaan sang Nyonya yang ia kehilangan majikannya itu sejak tadi.

Bruk!

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Where stories live. Discover now