Chapter 18 : Pregnancy Programme

6.9K 542 109
                                    

San Raffaele Hospital | Milan, Italy.
02.07 PM.

Letizia terus melangkahkan kaki mengikuti salah seorang perawat yang menuntunnya dan Gabrielle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Letizia terus melangkahkan kaki mengikuti salah seorang perawat yang menuntunnya dan Gabrielle. Mereka berada di rumah sakit lantaran ingin berkonsultasi masalah program kehamilan. Biasanya Gabrielle akan mengundang dokter langsung ke mansion, tapi kali ini pria itu begitu sibuk dan ada urusan di Milan karena harus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan penting sebelum berbulan madu. Letizia mengedarkan pandangan melihat banyaknya antrian, merasa sedikit tidak adil karena mereka diprioritaskan. Ya, Gabrielle orang penting di Italia, terlebih ia memiliki investasi di rumah sakit itu.

Setelah sampai di ruangan, sang dokter berumur 40an itu tersenyum ramah dan menyapa, "Il Signor Stone e la Signora Stone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sampai di ruangan, sang dokter berumur 40an itu tersenyum ramah dan menyapa, "Il Signor Stone e la Signora Stone." Ia berdiri lalu menyalami tangan mereka. "Perkenalkan, saya Dokter Carina spesialis kandungan." Ia mempersilakan mereka duduk. "Ada yang bisa saya bantu?"

Letizia membalas senyuman dan berbicara, "Begini, kami baru saja merencanakan program kehamilan, setelah mengonsumsi pil kontrasepsi. Apa Dokter memiliki saran agar aku dapat segera hamil?"

"Sudah berhenti mengonsumsinya'kan?" tanyanya memastikan yang diangguki Letizia. "Apakah ada keluhan seperti migran dan sakit di bagian perut, bercak sebelum menstruasi?"

"Terkadang migran, untuk bercak beberapa kali, tapi untuk sakit di bagian perut tidak."

"Apa Tuan dan Nyonya Stone perokok?" tanyanya mencatat sesuatu.

"A bit," jawab Gabrielle. Sementara Letizia menggeleng.

Dokter itu menatap Gabrielle. "Bagaimana dengan tekstur sperma? Berwarna, terlalu cair, atau berbau amis?"

"Normal," jawab Gabrielle seadanya.

Dokter itu kembali mencatat, lalu menatap Letizia dan bertanya, "Apakah rasa sperma normal?"

Letizia merasa pipinya panas. Apa dokter bertanya rasa sperma Gabrielle pada Letizia?

Melihat Letizia yang tersipu dan salah tingkah, dokter itu tersenyum lalu menjelaskan, "Jika rasanya di luar rasa manis dan pahit sedikit asam maka sperma tidak sehat."

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang