Chapter 27 : Madness

15K 827 230
                                    

HOLAA! Lama tak berjumpaaaa!Mana yang kangen Gabrielle dan Lily?

Karena aku lama gak update jadi ini aku tulis panjang setara dengan 2 bab, anggap aja sebagai DOUBLE UPDATE yang digabung, okeee?


HAPPY READING ♥️












Cruise Ship | Bali, Indonesia.
09.24 PM.

Sampanye, wine, wiski, dan vodka yang dicampur jus buah tersedia sebagai minuman paling banyak yang dinikmati di bar, nampaknya Dewa Dionisos nan dikenal sebagai Dewa Pesta sedang memberkati tempat itu. Sisi lain kapal merupakan dance floor di mana para insan berdansa dengan pasangan mereka, beberapa dari mereka secara terang-terangan memandang ke arah sepasang insan yang tengah berbicara di sisi bar, terpana akan keelokan rupa kedua manusia bagaikan Dewa dan Dewi tersebut.

Gabrielle menatap Letizia yang duduk di kursi bar nan cukup tinggi sehingga ia dapat sejajar dengan Gabrielle yang berdiri di kaki jangkungnya itu. Ia memerhatikan wanita yang banyak diam di hadapannya dan enggan menatapnya.

"What did she said to you?" tanya Gabrielle mengerutkan dahinya. Ia paham betul istrinya itu banyak diam sejak keluar dari toilet bersama Arexi.

"Oh, masalah perempuan, kau tidak akan ingin tahu." Letizia mengedarkan pandangan ke arah orang-orang yang melirik ke arah Gabrielle. "Tidak di sini, tidak di Italia, kau selalu jadi pusat perhatian."

Gabrielle meraih dagu Letizia agar menatap lurus netra blue ocean-nya, memberi sinyal bahwa keindahan biru laut itu hanya tertuju pada sosok di hadapannya. "Mereka memandangi kecantikanmu."

"Aku meragukannya."

Gabrielle menepikan surai Letizia yang ada di wajah wanita itu agar ia dapat memandangi leluasa keindahannya. Gabrielle berbisik pelan, "I'll show you." Lalu menarik tengkuk wanita itu menghapus jarak dan membiarkan bibir mereka bertautan, mencium lembut dan perlahan seolah memuja setiap sentuhan.

Setelah ciuman itu terlepas, Gabrielle berucap, "Look around you."

Letizia menurut dan mengedarkan pandangan di mana orang-orang berpura-pura tidak melihat ke arah mereka, seolah menepis opini bahwa mereka punya hubungan kekeluargaan atau profesional.

"No one look at you because I mark you as mine." Gabrielle kembali menepikan helaian rambut Letizia ke belakang telinga. "Biarkan aku menjadi tamengmu di situasi apa pun."

Letizia tersenyum getir mendengar perkataan manis Gabrielle, mengingat apa yang Arexi katakan tentang suaminya. Apa wanita itu berbohong? Atau Gabrielle yang membohonginya?

Letizia menoleh ke arah kaca jendela bulan purnama bersinar terang semakin larutnya malam. Bertepatan saat itu pula di dance floor lagu romantis berubah menjadi musik party disertai lampu disco, seolah-olah tempat itu adalah tempat clubbing.

"Aku ingin menari," ucap Letizia turun dari kursi yang dibantu Gabrielle.

Gabrielle melirik dance floor dengan ujung matanya di mana kerumunan itu terlihat menyesakkan dan tidak ia inginkan.

"Itu terlalu ramai, Signora," peringat Ace seolah tahu apa yang ada di pikiran bosnya. Gabrielle benci keramaian di tempat seperti itu, jika permasalahan bisnis mungkin ia akan mempertimbangkan. Terlebih, meski bosnya memiliki Night Club dan bangunan sejenis lainnya, Gabrielle tidak pernah menari liar.

"Benar, menjaga keamanan di keramaian segila itu sedikit..." Massimiliano tidak melanjutkan perkataannya seolah orang-orang yang mendengarkannya sudah pasti paham atas apa yang ia ucapkan.

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Where stories live. Discover now