Chapter 26 : Fooled

6.5K 607 170
                                    

Holaaa! I'm back! Sorry kemaren sempat ngilang huhuhu doain author selalu bisa ngetik dan update yaaa!


Happy reading ♥️




Cruise Ship | Bali, Indonesia.
06.19 PM.

Dewa Apollo memerintahkan matahari untuk pergi ke arah barat, cahaya lembutnya mengatakan perpisahan pada bumi. Langit berwarna oranye yang terpantul laut ombak tenang dikendalikan oleh Dewa Poseidon yang seolah tahu pada hari itu terdapat pasangan Dewa-Dewi di sebuah kapal pesiar yang menjelma menjadi manusia.

Seorang Dewi yang dibalut oleh one shoulder cocktail dress berwarna putih dengan leher jenjang kalung blue sapphire diamond yang dibalut emas putih berbentuk daun-daun salam, identik dengan Daphne yang digilai Dewa Apollo senada dengan anting yang dikenakannya. Rambut hitam-kecokelatannya dijepit oleh aksesoris setengah karangan bunga laurel berwarna silver sehingga menciptakan one side hair yang menutupi sebelah bahunya nan terekspos. Penampilan itu benar-benar layaknya seorang Dewi dan Sang Dewi menikmati indahnya pemandangan yang disuguhi oleh Dewa Apollo di kala matahari terbenam seraya menunggu hidangan makan malam disiapkan.

Di seberangnya, terdapat seorang Dewa yang dibalut kemeja dan jas hitam tanpa dasi, menegaskan bahwa Dinner tersebut adalah agenda semi formal untuknya. Punggung tangan yang terdapat tato mawar dan tengkorak lambang kelompok kriminal yang dipimpinnya mentautkan jari-jari di bagian pangkal sebelah kiri bertuliskan H-E-L-L dan tangan kanannya H-E-L-P. Tautan tangan bertato itu diletakkan tepat di bawah hidung mancung yang terpahat sempurna sang Dewa dengan netra blue ocean-nya menatap lurus sosok Dewi tercantik yang pernah ia lihat berada di hadapannya.

"Do you like it?" tanya pria itu dengan suara berat nan rendah, menimbulkan kesan seksi, menggetarkan hati wanita mana saja yang mendengarnya.

Wanita di hadapannya menoleh lantaran tergelitik. Ia bergurau, "Jangan bilang kau ingin membeli kapal pesiar ini."

Pria berahang tegas itu melepas tautan jemarinya dan menegakkan tubuh, menoleh pada sebuah pulau kosong seolah mengodekan wanita itu untuk ikut melihat apa yang akan ia tatap. "The island."

Letizia mengernyit disertai tertawa pelan. "Kupikir kau tidak akan mau ke negara ini lagi."

"In one condition," ucap Gabrielle menggantung kata-kata seiring mengambil gelas berisi cairan bening pucat dan menenggak sampanye itu. "Kita hanya ke pulau itu dan tidak boleh pergi ke mana-mana."

Letizia mencerna perkataan sosok di hadapannya dengan dahi sedikit mengernyit, merasa ketakutan Gabrielle terlalu berlebihan terhadap tempat asalnya itu. Tapi bukankah Gabrielle memang selalu berlebihan terhadap apa pun yang menyangkut Letizia? Bertepatan di saat yang sama beberapa orang pelayan membawakan makanan mereka.

Letizia mengambil garpu dan sendok bersiap menyantap makanan, tetapi di waktu yang sama Ace mendekati bosnya dan membisikkan sesuatu. Awalnya Letizia tidak memedulikan mereka, menyantap makanannya dengan tenang. Namun melihat Gabrielle terlihat mengerutkan dahi dan menatap tajam asistennya membuat Letizia penasaran.

"Ada apa?" tanyanya.

Ace yang melihat bosnya enggan menjawab dan mengalihkan pandangan ke laut, ia sebagai bayangan sang Dewa bersuara, "Ada hal yang di luar kendali, Signora."

"Let me fix it, Sig. L," tawar Massimiliano.

Gabrielle mengangkat jari telunjuknya sebagai tanda tidak perlu dengan netra biru lautnya menatap tenang sosok wanita yang mendekati mereka. Wanita itu mengenakan dress satin hitam di atas lutut dengan kalung black diamond berbentuk mawar diselimuti emas kuning sebagai rantainya, rambut panjang hitam-kecokelatan itu dibuat bergelombang, benar-benar menyerupai Letizia.

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Where stories live. Discover now