Chapter 17 : Honey Moon

7.4K 578 136
                                    




🔞WARNING THIS PART IS MATURE CONTENT 🔞
SKIP SAMPAI ADA TANDA ***


Gabrielle's Mansion | Turin, Italy.
09.07 PM.

Letizia berjalan di lorong, merasa heran Gabrielle langsung pergi tanpa menahannya yang akan tidur di kamarnya sendiri bersama Maria. Bukankah pria itu bilang ia merindukan Letizia? Tidak ambil pusing, Letizia masuk ke kamarnya begitu penjaga membukakan pintu. Letizia terkejut begitu mendapati dua king size bed di kamarnya. Satu king size bed itu memang milik Letizia dan Maria yang memakainya, yang satunya lagi ia tidak pernah melihatnya. Ah, benar, sudah pasti Gabrielle akan melakukan hal tidak masuk akal seperti ini jika Letizia tidak tidur di kamar suaminya maka pria itu akan melakukan hal gila agar mereka tidur bersama.

Letizia melirik Maria yang tertidur. Ia mendekati wanita itu dan mengusap kepalanya pelan, merasa amat bersalah. Letizia pun segera pergi ke kamar Gabrielle. Tanpa perlu persetujuan Gabrielle, penjaga langsung membiarkannya masuk. Ia mendengar suara shower menyala.

"Gabrielle apa maksudnya dua tempat tidur di kamarku?"

"I can't hear you." Tanpa melihat pun Letizia sudah tahu pria itu pasti menyeringai licik, memancing Letizia untuk menemuinya.

Degupan jantung Letizia berdebar tidak karuan, apa ia akan melihat keindahan tubuh sang Dewa saat mandi? Ia menggigit bibir bawahnya. Namun ia harus membahas hal gila itu, ia merasa Gabrielle benar-benar tidak waras untuk tidur bertiga di satu kamar. Ayolah, Gabrielle itu pria mesum yang bisa saja menyerangnya dan bagaimana jika pria itu mengajaknya bercinta nanti?

Letizia melangkahkan kaki menuju shower, mendapati Gabrielle mengguyur tubuh berototnya dengan air mengalir dari atas hingga celah-celah garis tubuhnya yang menggoda. Letizia meneguk saliva saat melihat bukti gairah pria itu bergerak naik. Sialan, si brengsek ini begitu panas, seksi, dan menggairahkan.

"Like what you see?"

Letizia langsung mengalihkan pandangan malu, pipinya terasa panas. "Tempat tidur di kamarku. Kau tidak-"

"I can't hear you," potong Gabrielle menyisir rambut dengan jari-jarinya agar rambutnya ke atas dan aliran air itu menetes ke belakang, tidak menghalangi netra birunya menatap Letizia. "Come closer," ucapnya tersenyum miring.

"Gabrielle, aku serius."

"Kita berbicara sambil membersihkan tubuhmu." Gabrielle mematikan shower dan menarik istrinya mendekat, lalu membuka blazer wanita itu dan melepas kancing kemejanya satu per satu, membuka kemeja Letizia dengan tatapan lurus ke arah dada yang ditutupi bra hitam. "So beautiful."

Tatapan itu membuat jantung Letizia semakin berdebar kencang dengan tubuh bergetar karena sentuhan sensual pria itu yang membukakan pakaiannya hingga celana dalamnya di turunkan. "Kau tidak serius untuk tidur di kamarku, bukan?" tanya Letizia bersusah payah untuk tetap berada di kewarasannya.

Gabrielle terkekeh pelan sambil mengambil shower dari gagangnya lalu menyalakannya dengan air hangat. Ia mengarahkan pada tubuh Letizia. "Kau tidak berpikir akan hamil dengan pelayan kita, bukan begitu?"

Letizia hampir tidak fokus karena begitu intensnya sentuhan Gabrielle pada tubuhnya ditambah kehangatan air memperburuk kepanasan aktivitas mereka saat ini. "Gabrielle maksudku bukan secepat ini. Maria masih sakit-"

Gabrielle menatap tajam istrinya seolah tidak suka protesan wanita itu. "Berhenti menentangku, Lily. Aku sudah bilang aku akan membunuhnya jika aku kehabisan kesabaranku." Ia menaikkan shower ke atas kepala Letizia, mengguyur rambut halus wanita itu hingga kaki. "Kau akan tidur di kamarku atau kita tidur bersama di kamarmu."

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Where stories live. Discover now