1. Definitely not 5

576 41 0
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

☆○●♡●○☆











"Biar ada yang jagain kamuuu…"

"Oh, god!!" Calla menahan untuk tidak memaki di depan Mamanya " for goodness sake, Maaa… I'm 25, not 5!!"

"Oh, god!!" Calla menahan untuk tidak memaki di depan Mamanya " for goodness sake, Maaa… I'm 25, not 5!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Iya makanya, udah saatnya buat mikirin berkeluarga. Kamu tau anak temen Mama seumur kamu ini udah punya anak 2!!"

Calla merotasikan matanya "Ya dua, orang kembar. Sepaket lah"

Adera tak mau kalah, "bukan itu intinya, Al…"

"Uda deh mah, Ala belum mau dan emang aku rasa belum waktunya aja"

"Tapi putusin pacar kamu yang sekarang ya?"

Calla frustasi "Ma…. "

"Buat apa coba diterusin kalo nggak ada masa depan? Lagian kamu kok pacarannya sama yang nggak seiman terus sih?" omelan Mamanya masih berlanjut, kini dengan topik baru.

Ya, biar nggak disuru cepet merit. "Ya biarin aja sih, Ma… kita sama-sama tau kok. Nanti kalo merit aku carinya yang seiman deh"

"Mau Mama kenalin nggak?"

Calla langsung siaga satu, menangkup tangan Mamanya "Nggak usah ya, Ma. Mama tau sendiri, yang jadi pacar aku aja susah buat dapet perhatian aku. Nanti kalau anak temen Mama aku cuekin terus dia ngadu gimana?" Pancingnya "terus temen Mama kesinggung, terus dia cerita-cerita ke circle yang lain, terus mama di cuekin, gimana??"

Adera menimbang perkataan putri tunggalnya itu, ada benarnya juga sih. "Tapi anaknya Tante Verda itu ganteng banget loh, La! Arsitek dia. Pernah bikin hotel di Dubai"

"Lebih keren aku dong, Ma. Punya toko disana"

Adera memukul bahu putrinya "Ih kamu, baru toko kecil gitu aja dibanggain terus-terusan"

"Toko kecil aku ada di berbagai negara loh" Calla mengangkat sebelah alisnya, agak tersinggung usahanya selama ini dikecilkan Mamanya

"Ya… ya… "

Calla ngambek "Ya uda deh, aku pamit dulu. Mama bae-bae di rumah. Kalo Papa pulang usir aja"

Adera terkekeh "Dasar kamu, anak gadis lain akur banget sama Papanya, kamu malah kemusuhan mulu. Agak lain emang"

"That's me, Ma" Calla nyengir "tuh, Papa aja nggak dapet perhatian aku, apalagi orang lain"

"Ya emang kamu doang anak sableng, pacar diperhatiin Papa sendiri nggak"

"Nggak ah, sama aja" bantah Calla "se mood aku aja"

"Iya… iya…"

Lagi-lagi Mamanya mengulang jawaban yang sama dengan tanpa niat seolah ingin cepat menyelesaikan perdebatan, padahalkan dia sendiri yang mulai.

"Ya udah aku pamit dulu, minggu depan aku nggak pulang soalnya mau cek lokasi toko baru di Madrid"

"Tuh kan, seenggaknya ada yang jagain kamu kalau kamu pergi jauh"

Aduh, kembali lagi ke awal " Ma, Arsitek itu juga sibuk. Semua orang sibuk, nggak mungkin bakal selalu ada" bahkan diri kita sendiri.

"Udah ya, harus berapa kali aku pamit kalau gini?"

"Ya kamu…"

" Ya Mama tiap aku pamit ngomel mulu, nanti aku tinggal ngambek…"

Adera mengelus dada "Iya Iya, yaudah cepet pergi sana sebelum Mama ngomel lagi"

"Dih, yang diusir Papa aja jangan aku" Calla memeletkan lidahnya

"ALA!!"

Calla mengecup pipi Mamanya lalu langsung ngacir setelah menyambar tasnya di meja, "Dah, Maaa!! I Love You!! MUUAAHHH "

Pusing Adera tuh, padahal anak cuma satu tapi ngeyelnya nggak ketulungan. Ya Tuhaannn… .



☆○●♡●○☆


Tbc







With Love,

290323

Because This Is Our First Life [ ✓ ]Where stories live. Discover now