37. Not the only one

75 17 21
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••











Gavin mengetukkan jarinya di kemudi, dia mencebikkan bibirnya dengan gelisah. Matanya memandang ke depan, ke arah kendaraan di depannya yang sedang berhenti di lampu merah tapi pikirannya melayang pada isi chat Calla semalam.

Sudah dua bulan berlalu sejak kekacauan waktu itu. Sudah selama itu pula Calla meminta waktu untuk sendiri dan memutus kontak mereka.


"Tunggu sebentar lagi ya," 


Itu adalah permintaan Calla di pertemuan terakhir mereka di rumah sakit sore itu. Yang menimbulkan banyak pertanyaan dan harapan baru di hati Gavin.

Suara klakson dari mobil di belakangnya menyadarkan Gavin kalau lampu lalu lintas sudah berganti, "Semoga kabar baik," doanya sambil kembali menjalankan mobilnya menuju tempat janji temu dengan Calla. Di tempat pertama kali mereka bertemu.

Warung mie ayam itu masih ramai seperti biasa begitupula penjual es kelapa di ruko sebelahnya ataupun ruko lain setelahnya. Gavin memarkirkan mobilnya tapi alih-alih langsung keluar, dia menyandarkan tubuhnya ke jok mobil sambil menutup mata. Berusaha merilekskan diri dan berfikir positif.

"You can do it!!," tangannya mengepal "let's go!!"

Senyuman manis Calla menyambutnya ketika pria tinggi dengan lesung pipi itu melihat sekeliling untuk mencari bangku kosong. Ternyata dia keduluan, padahal niatnya ingin datang duluan sambil mengenang beberapa memori manis siapa tau kabar yang akan diberi Calla sore ini menghancurkan hatinya.

"Hai, Gav," sapa Calla

"Hai, Gav," sapa Calla

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ayok duduk"

Gavin menarik bangku di hadapan gadis itu, demi memandangi wajah yang sudah lama tak dilihatnya secara langsung. "Kals,"

"Hmm?" mantan partnernya itu masih tersenyum "btw kamu pesen menu biasa kan?" tanya nya "soalnya tadi aku bilang ke Mas Aryo buat bikinin pesenanannya kalau kamu udah dateng"

Gavin mengangguk, "Oke." Tapi bukan itu yang mau dia bicarakan "you look great"

"Makasih, Lo juga", tangan Calla sibuk melap sendok dan sumpit dengan tisu yang lalu dia letakkan di depan Gavi dengan alas tisu lain sebelum melap sendok lain untuknya sendiri.

Because This Is Our First Life [ ✓ ]Where stories live. Discover now