29. Baby

103 16 0
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••











"Bagus ya" Aga bertepuk tangan "what a sight, wow" matanya melirik Max dengan sinis.

Max melepas Calla ketika dirasanya gadis itu sudah duduk dalam posisi aman. "Lo nggak liat tadi Luna hampir jatoh?"

Aga menggeleng, "Nggak tuh, yang gue liat ada yang ambil kesempatan dalam kesempitan" dia menyilangkan tangannya "padahal nggak perlu adegan pelukan juga bisa, tangan satu buat nahan gitu doang mah udah cukup"

"Bisa diem nggak?" Max sebal. Sebenarnya Aga ada dipihak siapa sih?

Padahal Aga hanya ada di pihaknya sendiri yang bakal menjaga Calla walau harus melajang seumur hidup. Max saja yang ke pd an.

"Jadi, apa yang mau kita bahas?" Aga mengabaikan Max lalu duduk di sofa sambil membuka bungkusan yang dibawanya

"Cilor?" Calla refleks mendekat "dapet dari mana malem-malem gini?"

"Tadi kebetulan denger ada pasar malem yang buka di deket klinik yang lagi dapet kunjungan, so…"

"Gue bayar lebih buat abangnya ganti pake minyak baru dan sambelnya gue beli sendiri" Aga mengeluarkan sebotol saus baru yang masih tersegel

"Astaga, disini juga ada kalik, bang, saos doang" Max kaget melihat Aga benar-benar membeli saus

"Jaga-jaga, soalnya kan lo cowok"

"Gue masak, bang"

"Ya kan siapa tau" balas Aga tak mau kalah

"Tapi dimana-mana saus itu esensial"

"Astaga, buat persediaan kan bisa?!" Aga jengkel, dipelitotinya Max yang tersenyum tengil, agaknya Max sedang balas dendam karena tadi Aga mengeksposnya.

"Lo mau kemana emang minta keluar unit Max?" tanyanya pada Calla yang sekarang sedang menikmati cemilan malamnya

"Max cerita?"

Aga mengangguk, "Kan gue udah bilang waktu itu, gue siap selalu ada di tim bodyguard lo"

Calla mengangguk saja, percuma membantah. "Mau rayain pestanya Sella. Pengennya sih di unit dia"

"Ok. Count me in" kata Aga "and him" tunjuknya pada Max

Calla mengangguk saja karena mereka berdua sejak awal memang sudah ada di list  "Gavin juga dateng"

"Oh" kata Aga

"Just saying" Calla kembali memakan cilor nya dengan cuek "btw, kalian nggak ada yang mau?"

Aga menggeleng, Max juga.

"Kalian nggak pernah makan ini?"

"Pernah" jawab Aga "nggak terlalu suka"

"Lo, Max?" Keduanya kini berpaling pada Max yang hampir mengangguk

"Jangan sekali-kali lo ngangguk padahal belum pernah nyobain" ancam Aga

"Gue ngangguk karena emang belum pernah" alibi Max, padahal niatnya sebaliknya

Aga mendecih, "Liar, 1 cookie is crushed"

Because This Is Our First Life [ ✓ ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن