41. In full blooms (ending)

143 18 35
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••















Irina tersenyum melihat keceriaan dan binar bahagia kembali melingkupi putri kesayangannya. Dari jendela yang menghadap ke taman, dia bisa melihat Calla yang sedang melakukan panggilan video dengan Gavin dan Mamanya.

Dia akhirnya menyerah demi kebahagiaan putrinya tapi siapa sangka, keluarga Gavin ternyata sama sekali tak mempermasalahkan bila pria itu harus pindah keyakinan. Mungkin karena Gavin adalah seorang pria??.

Hal yang paling dikhawatirkan Irina adalah segala tradisi dan culture yang mungkin akan berbeda dan memberatkan putrinya. Tapi siapa sangka, sekeras apapun usahanya untuk mencarikan yang terbaik bagi Calla, gadis itu berhasil menemukan kebahagiaan versi terbaiknya sendiri.

"Premium dia mah," celetuk Bara yang ternyata ikut mengintip "Ehm, Max juga premium sih," ralatnya ketika melihat alis Irina terangkat sebelah

Kepala Irina mengangguk, moodnya jadi lumayan membaik. Pokoknya dia sudah berusaha menyarikan pasangan terbaik!!.

"Ma, bantuin aku dong. Winda sama Nira lagi tantrum di dapur, debat cara kupas bawang yang bener. Sumpah..." Bara masih nyerocos seakan mengadu pada orangtua sendiri

Sedikit geli, Irina mengikuti Bara ke tempat kejadian perkara. Geng Kutu Kupret itu sudah dua hari menginap di rumah dan setiap hari selalu saja ada keributan yang menyertai. Tapi tak apa, dia sudah terbiasa ikut serta dalam dunia ajaib mereka berlima. Kepalanya menengok sekali lagi untuk melihat senyum lebar menghiasi wajah putrinya.

"It's all worthed it".









Si paling Emak Anak goals

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Si paling Emak Anak goals










••☆••♡♡♡••☆••














Max berdiri canggung di depan pintu bertuliskan 'Mempelai Pria'. Hampir setengah tahun dia pergi keliling dunia untuk menemukan kembali ketenangannya. He's okay, but it's not that easy for him.

"Buka aja," Aga tiba-tiba sudah ada di sampingnya "How are you?,"

"Well, good I guess?," Max berusaha tersenyum

Because This Is Our First Life [ ✓ ]Where stories live. Discover now