19. Dewasa yang bagaimana

108 25 2
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••















Bara menyingkir ke balkon kamar untuk menghindari cewek-cewek yang sedang berdebat mengenai cemilan untuk kumpul nanti "Iya, Bang??"

📞 "Bar, gue barusan liat sg nya Gavin..."

Bara menyela "Lo tau dari mana?" masalahnya kenapa Max bisa lebih tahu tentang kasus penguntitan ini daripada Gavin yang sekarang statusnya pacar Calla.

Calla nggak mungkin cerita dan Mama Adera juga nggak sebocor itu buat cerita hal pribadi macem begini ke orang yang belum tentu jadi menantunya.

📞 "Gue...."

Lagi-lagi Bara menyela "Bang, gue nggak suka ya sama cara lo. Kalau gini apa bedanya lo sama si Ronald?" Bara agak ngegas

📞 "Sorry... I just..."

Bara mendesah "Bang, kalau ada yang mau lo tau tentang Ala, lo bisa tanya gue. Atau kalau lo sungkan karena sejarah gue dulu lo bisa tanya yang lain" Bara mengurut dahinya, agak kecewa dengan kelakuan seniornya ini

"Lo masih kepikiran percakapan kita waktu itu ya? Makanya pake jalan ninja begini?"

Orang disebrang sana mendesah 📞 Ok, gue akuin gue salah banget udah jeles nggak jelas, sorry"

"Yang berhak nerima maaf lo itu Ala!!" bentak Bara "lo udah seenaknya cari data pribadi dia tanpa izin. Kriminal tau nggak?"

📞 " My bad okay, give me a chance"

"Tauk lah, Bang. Gue terlanjur kecewa. Belum apa-apa aja lo udah posesif dan sewaspada ini sama gue. Winda, Sella sama Nira itu idupnya Ala. Jangan sampai gara-gara cemburu nggak jelas lo sama gue, lo ngerusak persahabatan mereka. Lo kan dateng pas gue tunangan kemaren sama Winda. Kurang apa lagi sih?"

📞 "Iya, gue paham gue udah keterlaluan disini. Udah ya, Bar. Yang penting sekarang itu Luna udah tau belum kalau Ronald balik ke N city?"

Bara bungkam, Calla belum menghubungi ke empatnya sampai saat ini. Sepertinya belum lihat. Mereka juga bingung harus bagaimana menyampaikan kabar kurang mengenakkan ini.

"Kita malem ini mau kumpul di rumah Winda, nanti gue serlok. Anak-anak yang mau, katanya perlu pendapat orang dewasa. Nggak tau aja mereka orang dewasanya ternyata nyerempet brengsek"

📞 "Permintaan maap gue dari tadi nggak pernah berlaku ya?"

Bara diam saja, malas menanggapi karena jujur dia tersinggung. Bukan karena itu Calla, tapi dia bakal begitu juga kalau Winda, Marcella, Nira ataupun Yama dan Gavin terkena kasus yang sama. Ada sebabnya kata Privasi itu dipakai untuk hal-hal pribadi, ya karena emang bukan buat dibagi ke sembarang orang!!.

"Pokoknya terserah mau dateng apa nggak" Bara mematikan sambungan telpon dengan emosi.





Because This Is Our First Life [ ✓ ]Onde histórias criam vida. Descubra agora